KABARIKA.ID, MAKASSAR – Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi relah meninggalkan zona nyaman sebagai Wakil Wali Kota Makassar. Padahal masa jabatan masih lama, kurang lebih sekitar 2 tahun lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Disaat figur lain mengincar 01 atau 02 kepala daerah. Fatma justru mendapat tugas baru dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, untuk maju di Pileg DPR RI tahun 2024 mendatang.
Fatmawati masuk di Daftar Caleg Tetap (DCT) yang disetor partai di DPP ke KPU RI pada Selasa (3/10/2023). Ia maju Caleg nomor urut 01 di dapil Sulsel I, meliputi meliputi Makassar, Gowa, Takalar, Bantaeng, Jeneponto, dan Selayar.
Fatma akan bersaing dengan sejumlah kader internal. Adapun komposisi bacaleg NasDem Dapil Sulsel I yakni Fatmawati Rusdi, Rudianto Lallo, Riyana Yulianti, Mario David PN, Tenri Olleh Yasin Limpo, Nasir, Azhar Usman dan Ahmad Dg Sere.
Fatmawati mengaku kemunduran dirinya sebagai Wakil Wali Kota Makassar merupakan syarat untuk dapat maju sebagai bacaleg.
Ia pun mengaku telah mengajukan sudah kemunduran dirinya sebagai Wakil Wali Kota Makassar ke DPRD Kota Makassar.
“Lebih ke momentum tahapan proses demokrasi, mensyaratkan saya harus mengundurkan diri. Kemarin pendaftran terakhir tanggal 3 nah sudah mengajukan surat,” ungkap Fatmawati, saat ditemui di Rujab Gubernur Sulsel Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (5/10).
Surat kemunduran dirinya akan berproses di DPRD Kota Makassar untuk dilakukan Rapat Paripurna. Setelah itu, kata Fatmawati, surat tersebut dilanjutkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
DPRD Makassar tindaklanjuti surat pengunduran diri Fatmawati Rusdi sebagai Wakil Wali Kota Makassar.
Hal itulah berdasarkan surat Ketua DPRD Makassar Rudianto Lallo kepada Fatma perihal penerimaan surat pengunduran diri tertanggal 3 Oktober 2023.
Berdasarkan surat Saudara tertanggal 2 Oktober 2023, perihal: Pengunduran diri sebagai Wakil Walikota Makassar Periode 2021-2026 dalam rangka Pencalonan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) pada Pemilihan Umum 2024, maka bersama ini disampaikan bahwa surat tersebut telah kami terima pada tanggal 3 Oktober dengan nomor registrasi: 700/1975/DPRD/X/2023 dan akan ditindaklanjuti sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Demikian disampaikan untuk kelengkapan administrasi pada Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia.
Lantas bagaimana melihat peluang Wawali Fatma di Pileg 2024. Direktur Profetik Institute Asratillah berpandangan jika wakil Bendahara DPP NasDem itu memiliki kans kuat secara elektoral.
“Bu Fatma bagi saya termasuk figur yang kuat secara elektoral. Potensi sangat besar Senayan,” katanya, Kamis (5/10/2023).
Dai memberikan alasis beberapa faktor yakni. Pertama, Fatma adalah berpengalaman sebagai wakil Walikota Makassar, tentu ini menjadi modal politik yang besar.
“Pengalaman tanding di Makassar memudahkan beliau untuk mencari kantong-kantong suara besar, mengingat pemilih di Kota Makassar berjumlah sejuta lebih,” jelasnya.
Kedua kata dia, Fatma tidak lain adalah istri ketua DPW NasDem Sulsel, artinya memobilisasi struktur parpol di dapil Sulsel I bukan hal sulit baginya.
“Bu Fatma berpotensi menjalin tandem dengan caleg provinsi dan kab/kota yang potensial di wilayah dapil Sulsel I,” tukasnya.
Fatma memang sudah memeiliki bekal, selain kini masih menjabat hingga November sebagai 02 di kota Makassar. Tentu pengalaman lain sejau ini terus mendekatkan diri dan berbuat terbaik bagi Kota Makassar.
Terpisah, Pengamat politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar Andi Luhur Prianto menilai kehadiran Fatmawati Rusdi sebagai vote-getter baru tidak mudah.
Figur ini belum melakukan engagment dengan basis pemilih di wilayah Selatan.
“Sebebarnya masih ada waktu, tetapi ia mesti bersaing dengan calon berpengalaman dan nama-nama besar dari partai lain yang semakin kompetitif,” katanya.
Lanjut dia, kalau melihat gambaran komposisi partai kompetitor NasDem, mesti mengkalkulasi ulang target-target elektoralnya di Dapil ini.
Dosen Fisipol Unismuh itu menyebutkan, tidak ada sosok Kepala Daerah dengan basis massa yang terukur. Maka kehadiran Fatmawati Rusdi yang mensubstitusi SYL, tentu berbeda jika Danny Pomanto bersama SYL di Dapil itu.
“Tapi, komposisi caleg NasDem di Dapil 1 DPR RI diluar prediksi banyak pihak,” tuturnya.
Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam menilai, meski pertarungan di Pileg nanti melibatkan seluruh partai politik.
Namun pemetaan komposisi figur Bacaleg antar partai bisa memberi gambaran peta persaingan di daerah pemilihan menuju Senayan.
“Misalnya komposisi caleg dari NasDem terlihat kompetitif. Artinya, tak sekedar ingin mengamankan satu kursi saja, tetapi tengah berupaya meningkatkan perolehan suara dan tentu penambahan kursi,” katanya.
Menurut Nursandy, pemetaan komposisi Bacaleg secara merata secara tidak langsung menguntungkan partai politik secara elektoral.
Disebutkan Nursandy, jika melihat gambaran komposisi Bacaleg partai yang ada, dipastikan persaingan akan semakin sengit.
“Bahkan akan cenderung lebih terasa atmosfernya diantara sesama caleg di internal. Sehingga partai harus mampu mengelola kekuatan caleg yang dimiliki untuk kepentingan elektoral partai,” tukasnya.