KABARIKA.ID, MAKASSAR –Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Dr.Ir. Andi Amran Sulaiman, M.P, mengenang masa-masa sulit ketika rumah tempat tinggalnya bersama keluarga terbakar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mantan Menteri Pertanian era Jokowi-JK, menyampaikan kenangan itu saat berada di tengah ibu-ibu dan bapak-bapak yang rumahnya hangus dilalap jago merah di Jalan Mamoa Raya, Manurukki, Senin (16/10/2023) pagi.

Amran berempati pada  korban dan menceriterakan peristiwa yang pernah menimpanya untuk memotivasi dan menguatkan perasaan ibu-ibu maupun bapak-bapak yang menjadi korban.

“Kami dua belas bersaudara. Rumah tidak ada karena habis terbakar. Kami hidup di bawah pohon dengan tenda,” kata Amran.

Mereka yang dimotivasi adalah pemilik rumah di Jl. Mamoa, Manurukki yang menjadi korban kebakaran, Ahad (15/10/2023) malam. Di sini tiga unit rumah dalam kondisi hangus lebih dari 50 persen.

Sebelumnya juga terjadi kebakaran Jumat siang 13 Oktober 2023 dan sedikitnya 12 rumah hangus dilalap api di Jalan Serigala, Kecamatan Mamajang, Makassar.

Amran anak ketiga dari 12 bersaudara.

Ia lahir dari pasangan suami istri Andi B. Sulaiman Dahlan Petta Linta dan Andi Nurhadi Petta Bau.

Ayahnya berprofesi sebagai tentara.

Hidup susah saat kecil, Amran Sulaiman mampu membuktikan setiap orang bisa sukses.

Dari pasangan Andi B. Sulaiman Dahlan Petta Linta-Andi Nurhadi Petta Bau banyak melahirkan pemimpin.

Amran Sulaiman dipercaya menjabat Menteri Pertanian era Jokowi-JK periode 2014-2019.

Saudaranya yang lain, Andi Sudirman Sulaiman menjabat Wakil Gubernur Sulsel periode 2018-2022 lalu Gubernur Sulsel 2022-2023.

“Waktu itu saya mahasiswa rumah saya terbakar. Bayangkan 12 bersaudara. Ijazah, surat-surat semua terbakar. Satu bungkus mie instant sangat berarti waktu itu. Kami tidur di bawah pohon. Buat tenda. Kami hadapi dengan sabar,” kata Amran di lokasi kebakaran Jalan Mamoa Raya Makassar.

Amran turun menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran di Jalan Mamoa Raya dan Jalan Serigala Makassar.

Ia berbincang kepada para korban dan memberi motivasi.

“Karena kita sabar, Allah kemudian memberi kami rezeki rumah yang lebih besar. Kalau Allah memberi kita cobaan berarti Allah sedang menguji kita. Kalau kita lulus, maka ini bisa jadi jembatan kita masuk surga,” kata Amran.

“Ini ada sedikit bantuan bapak ibu. Semoga bermanfaat. Dulu waktu saya kebakaran, satu bungkus indomie waktu itu sangat berharga untuk saya dan saudara-saudara saya. Makanya hari ini sempatkan berbagi untuk saudara-saudara kita,” sambung Amran.

Di hadapan warga, Amran menceritakan perjuangan hidup keluarganya.

Setelah kebakaran, kata Amran, mereka terus belajar dan bekerja keras.

“Pesan saya kita harus sabar, semua musibah pasti ada hikmah di baliknya. Pasti spirit kita lebih tinggi untuk maju. Setelah ujian kebakaran di rumah keluarga kami, Alhamdulillah usaha juga berkembang pesat,” kenang Amran.

“Waktu itu kalau tidak salah 19 perusahaan, sekarang 60 perusahaan. Kalau ada musibah kebakaran kita selalu sempatkan turun. Yang terpenting adalah saling membantu, mengulurkan tangan, bukan nilainya saja, tapi gerakannya, ikhlasnya. Damai itu sejuk, damai itu indah, mari kita damai,” ujar Amran Sulaiman.

Sejak menyelesaikan tugasnya di pemerintahan pada 2019 lalu, Amran Sulaiman memilih fokus bekerja sosial dan mengurus bisnis.

Ia membentuk relawan kemanusiaan AAS Foundation dan relawan kemanusiaan IKA Unhas.

Hari itu, Amran turun bersama relawan kemanusiaan IKA Unhas dan AAS Foundation. Iamenyerahkan sejumlah bahan makanan.

Antara lain 20 karung beras, 10 karung gula, puluhan kardus indomie, sabun, minyak goreng, dan bahan pokok lainnya.

Pada penyerahan Bantuan Kemanusiaan PP IKA Unhas kolaborasi AAS Foundation, Amran Sulaiman didampingi Bendahara Umum, Murtir Jeddawi, Direktur Eksekutif Salahuddin Alam

Turut hadir, Direktur AAS Foundation Rezky Mulyadi, Waketum Andi Irwan Patawari, Ilham Rasyid, Poppy Rusdi, Suwardi Thahir, Suharman, Ichi Indrawan, Mursalim Thahir, Bau Irfan dan Mismaya.

Di lokasi bekas kebakaran di Jl. Mamoa Raya, Amran memborong buroncong dari pedagang yang sedang lewat dan bersama masyarakat, aparat, pengurus IKA Unhas, serta wartawan untuk menikmatinya.

Selanjutnya, selain menyerahkan bantuan, para korban kebakaran bisa makan gratis selama empat hari di warung pallubasa jalan Onta yang legendaris di Makassar. (**)