KABARIKA.ID, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) jadi tuan rumah penyelenggaraan Kuliah Bestari Majelis Dewan Guru Besar (MDGB) Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Rabu (25/10/2023) di kampus Unhas Tamalanrea.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tampil sebagai narasumber adalah Direktur Kelembagaan Ditjen Diktiristek, Dr. Lukman, ST., M.Hum, Sekretaris Universitas Indonesia, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D, dan Sekretaris Universitas Hasanuddin, Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil., Ph.D.
Rektor Unhas Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, M.Sc., dalam sumbutannya saat mengawali kegiatan ini, menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya ruang diskusi para guru besar dengan tema yang sangat menarik dan relevan.
Tema kuliah bestari ini adalah “Strategi PTNBH Mengakselerasi Pencapaian Target Peringkat Global”.
Menurut Prof JJ, perankingan global menjadi diskursus yang harus dihadapi oleh perguruan tinggi. Sebagai negara besar, Indonesia mempunyai kapasitas yang lebih optimal, tugas universitas adalah membangun kolaborasi dan memperkuat kapasitas dalam berbagai aspek untuk mendorong Indonesia maju.
“Perankingan global merupakan momok bagi perguruan tinggi yang harus kita hadapi bersama. Saya harap, ruang diskusi ini dengan menghadirkan para akademisi dan dewan profesor Indonesia dapat membantu bangsa Indonesia untuk mencari solusi, menganalisis kondisi dan status perankingan. Kita harus berkolaborasi, bukan bersaing,” jelas Prof JJ.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Ketua Majelis Dewan Guru Besar PTNBH sekaligus Dewan Profesor Unhas, Prof. Dr. A. Pangerang Moenta, SH., M.H., DFM.
Dalam sambutannya, Prof Pangerang menjelaskan kegiatan ini merupakan agenda rutin sebagai media diskusi ilmiah para akademisi.
Menurutnya, tema yang dipilih sesuai dengan apa yang saat ini dihadapi oleh perguruan tinggi dalam peningkatan kualitas melalui pengakuan secara global.
“Para narasumber yang dihadirkan sesuai dengan tema yang diangkat. Kita harapkan bersama melalui kegiatan ini akan dihasilkan satu gagasan atau strategi yang bisa digunakan untuk pemeringkatan secara global sesuai amanah dan tanggungjawab yang diberikan kepada perguruan tinggi,” jelas Prof. Pangerang.
Setelah sambutan, kemudian dilanjutkan dengan paparan materi para narasumber. Materi awal disampaikan oleh Dr. Lukman tentang “Kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dalam Pencapaian World Class University (WCU).
Dalam materinya, Lukman menjelaskan secara umum akselerasi perguruan tinggi kelas dunia merupakan salah satu bagian dari arah kebijakan dan strategi Ditjen perguruan tinggi untuk menguatkan mutu dan relevansi perguruan tinggi.
“Sesuai Permendikbudristek Nomor 28 Tahun 2021 dijelaskan Direktorat Kelembagaan memiliki tugas dan fungsi dalam peningkatan kualitas kelembagaan pendidikan tinggi termasuk dalam akselerasi menuju world class university. Ada beberapa program strategis yang kita lakukan dalam mendorong akselerasi perguruan tinggi menuju WCU, salah satunya melalui program beasiswa KNB (Kemitraan Negara Berkembang) hingga pendanaan program dana abadi perguruan tinggi,” jelas Dr. Lukman.
Ia menambahkan, alokasi pendanaan tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas tridarma berstandar internasional dan pengembangan WCU.
Dr. Lukman mengingatkan agar perguruan tinggi bisa membangun kolaborasi dan memperluas jejaring mitra. Secara umum, Direktorat Kelembagaan akan memberikan bantuan dan dukungan yang diperlukan.
Sementara itu, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D menyajikan materi tentang “Upaya Pengembangan Atmosfer Riset dan Publikasi di Universitas Indonesia”.
Secara umum, dr. Agustin membahas tentang upaya peningkatan riset dan publikasi sebagai indikator kinerja institusi.
Setidaknya ada tiga indikator peningkatan sitasi yang dilakukan oleh UI. Di antaranya mendorong publikasi jurnal Q1, kolaborasi internasional dan mendorong publikasi tentang trending topik dunia.
Pada kesempatan yang sama, Prof Sumbangan baja memaparkan materi berkaitan dengan “Tantangan dan Harapan Universitas PTNBH dalam Pemeringkatan Global”.
Menurut Prof Sumbangan, WCU berkaitan dengan pengakuan melalui penilaian dan perankingan perguruan tinggi skala internasional.
Usai pemaparan materi dari para narasumber, dilanjutkan dengan diskusi bersama para peserta yang hadir secara onsite. Kegiatan diskusi dipandu oleh guru besar FKM Unhas, Prof. Dr. drg. A. Arsunan Arsin, M.Kes sebagai moderator. (*/rs)