KABARIKA.ID, SEMARANG – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, bekomitmen mempercepat masa tanam di semua daerah di Indonesia, dengan memastikan pasokan benih padi inbrida bagi para petani tercukupi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kementerian Pertanian pun, sudah melakukan identifikasi calon penerima dan calon lokasi (CPCL), untuk mewujudkan akselerasi peningkatan luas tanam dan produksi padi, serta jagung, agar tercapai target secara tepat guna.
Menurut Amran, kegiatan itu juga menjadi kelanjutan program optimasi pemanfaatan lahan rawa yang pernah ada padarentan waktu 2014-2019. “Saya harap kita menjaga komitmen, meningkatkan produksi padi dan jagung 2024 nanti, guna menambah jumlah produksi pertanian di Indonesia,” kata Ketua Umum IKA Unhas itu.
Itu tidak muluk-muluk, karena ternyata, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan juga sudah memastikan jika stok benih aman alias tercukupi. Ada sebanyak 3.660 ton benih yang disiapkan, untuk 146.400 hektare lahan yang akan ditanami.
Juga ada benih sebanyak 1.415 ton, untuk dipasarkan bebas, dan akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan benih secara swadaya.
“Kami akan terus mendorong ketersediaan benih yang murah dan berkualitas bagi para petani. Saat ini, ketersedian benih padi inbrda untuk November, hingga Desember mendatang, masih cukup,” ungkap Suwandi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, pada Rapat Koordinasi Penyediaan Benih Tahun Anggaran 2023/2024, di Semarang, Jawa Tengah.
Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Yudi Sostro mengungkapkan hal serupa. Dia menjelaskan, produsen benih berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan benih padi inbrida program bantuan pemerintah tahun 2024, untuk lahan seluas 3,5 juta hektare.
Untuk lahan seluas itu, maka kebutuhan benih sebar (BR) nya sebanyak 87.500 ton, dan kebutuhan Benih Pokok (BP) sebanyak 550 ton,” ungkap Yudi.
Ada pun ketersediaan benih sumber di BBPSI (Balai Besar Pengujian Standar Instrumen) Padi Sukamandi hingga Desember 2023 sebanyak 111 ton, dengan rincian kelas Benih Penjenis (BS) sebanyak 8 ton, Benih Dasar (BD) 40 ton dan Benih Pokok (BP) sebanyak 63 ton.
Lalu rencana produksi benih sumber BBPSI Padi Sukamandi 2024, sebanyak 194 ton dari APBN dengan rincian BS sebanyak 12 ton, BD sebanyak 38 ton dan BP sebanyak 144 ton, serta 130 ton kelas BP.
“Jika ditotal, benih sumber BP yang tersedia untuk 2024 mendatang sebanyak 274 ton. Artinya, masih terdapat kekurangan BP sebanyak 276 ton dari kebutuhan 2024 sebanyak 550 ton. Dan itu semua pengadaannya kerja sama dengan Ditjen Tanaman Pangan,” lanjut Yudi.
Untuk kekurangan BP tadi, Kementan akan memenuhi kebutuhan dari kegiatan Mandiri Benih Tanaman Pangan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Lampung, dan Sulawesi Selatan. (**)