KABARIKA.ID, MAKASSAR – Profesor Dorothea Agnes Rampisela dari Universitas Hasanuddin (Unhas) berhasil menjadi terbaik kedua (runner up) pada penganugerahan Academic Leader bidang pertanian, kategori dosen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Prestasi membanggakan ini diumumkan pada ajang World Scientific Forum of Indonesia (WSFI) yang dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek), Senin malam (13/11/2023) di Nusa Dua Bali.
Adapun predikat terbaik satu untuk bidang pertanian diraih oleh Luki Abdullah dari Institut Pertanian Bogor.
Atas pencapaian itu, Prof Dorothea Agnes Rampisela diberikan hibah penelitian tanpa melalui seleksi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
WSFI merupakan ajang pertemuan dan kerja sama ilmiah untuk pengembangan riset dan jejaring akademik.
Peserta WSFI 2023 berasal dari akademisi dan ilmuwan dari berbagai lembaga, termasuk pimpinan universitas, kepala lembaga pendidikan tinggi, ilmuwan diaspora Indonesia, penerima hibah profesor kelas dunia, hingga mahasiswa doktoral.
Acara ini digelar selama tiga hari dengan membahas berbagai tema yang tren di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Salah satu rangkaian dari kegiatan tersebut adalah pemberian Anugerah Academic Leader Tahun 2023 untuk dosen dan rektor perguruan tinggi, yang dinilai memberi inspirasi, dedikasi, dan kontribusi yang luar biasa untuk negeri.
Hadir pada acara penganugerahan ini, Rektor Unhas Prof Dr Ir Jamaluddin Jompa M.Sc, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Infrastruktur Prof Ir Sumbangan Baja, M.Phil, Ph.D, dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof drg Muhammad Ruslin, M.Kes, Ph.D.
Rektor Unhas mengaku bangga atas pencapaian yang diraih oleh Prof Agnes.
“Kita tentu patut bersyukur dan memberikan ucapan selamat dan bangga atas pencapaian Prof Agnes. Bagi Unhas, pencapaian ini tentu kian menguatkan posisi Unhas sebagai salah satu universitas terbaik dan terbesar di Indonesia,” ujar Prof. JJ.
Prof Agnes sendiri mengucapkan puji syukur atas pencapaian ini. Apa yang diraih itu merupakan sesuatu yang luar biasa baginya yang ia tidak sangka-sangka.
“Semoga prestasi ini kian memajukan nama Unhas di pentas nasional dan menginspirasi juga teman-teman akademisi di Unhas,” tutur Prof Agnes.
Sebelumnya, Prof Dorothea Agnes Rampisela tercatat sebagai satu dari delapan dosen Unhas penerima Academic Leader dari Rektor Unhas yang diumumkan pada acara ramah tamah dies natalis ke-67 Unhas, 9 September 2023 lalu.
Berikut ini daftar penerima Academic Leader pada ajang WSFI 2023 kategori rektor dan dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Kategori Rektor
Academic Leader Perguruan Tinggi Terakreditasi Unggul:
Ganefri (Universitas Negeri Padang),
Agustinus Purna Irawan (Universitas Tarumanegara).
Academic Leader Perguruan Tinggi Terakreditasi Baik Sekali:
Chairul Hudaya (Universitas Teknologi Sumbawa),
Endin Mujahidin (Universitas Ibn Khaldun Bogor).
Academic Leader Perguruan Tinggi Terakreditasi Baik:
Dedi Mulyadi (Universitas Buana Perjuangan Karawang),
Bansu Irianto Ansari (Universitas Jabal Ghafur Sigli).
Kategori Dosen
Academic Leader bidang Sosial Humaniora:
Suyadi (Universitas Ahmad Dahlan),
Robert Sibarani (Universitas Sumatera Utara).
Academic Leader bidang Seni dan Budaya:
Adam Wahida (Universitas Sebelas Maret),
Listia Natadjaja (Universitas Kristen Petra).
Academic Leader bidang Kependidikan:
Yuli Rahmawati (Universitas Negeri Jakarta),
Adi Nur Cahyono (Universitas Negeri Semarang)
Academic Leader bidang Kesehatan:
Yuda Turana (Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya),
Irmanida Batubara (Institut Pertanian Bogor).
Academic Leader bidang Sains:
Ahmad Taufiq (Universitas Negeri Malang),
Bambang Purwantara (Institut Pertanian Bogor).
Academic Leader bidang Teknologi:
Ubaidillah (Universitas Sebelas Maret)
Suryadi Ismadji (Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya).
Academic Leader bidang Pertanian:
Luki Abdullah (Institut Pertanian Bogor)
Dorothea Agnes Rampisela (Universitas Hasanuddin).
Academic Leader bidang Kemaritiman:
Alim Isnansetyo (Universitas Gadjah Mada),
Mala Nurimala (Institut Pertanian Bogor). (*/rs)