TIBA-TIBA saya dikirimkan potongan video. Terdengar suara vokalis grup Padi Reborn Fadli, yang beberapa hari lalu seingat saya jadi salahsatu penyanyi pembuka konser 50 tahun God Bless.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tapi di video itu Fadli, anak bangsawan Bugis yang jadi Arek Suroboyo ini “berduet” dengan sohib lawasnya waktu sama-sama sekolah di SMA 2 (Smada) Jalan Baji Gau Makassar.

Pria berbaju hitam itu seorang politisi. Anggota DPR RI. Sudah dua periode. Yang punya hobi:menyanyi. Bermusik juga. Bahkan pernah bikin grub band. Sejak kapan?

“Sejak masih SMA di Makassar,” jawab Andi Iwan Darmawan Aras. Tapi lebih populer dengan julukan AIA, singkatan dari namanya.

“Tapi tak lama bubar, karena kesibukan masing-masing personilnya hehe.”

Otodidak

Selama ini orang mengenal Andi Iwan seorang pengusaha yang kemudian menjadi politisi. Di luar aktivitas dan pekerjaan rutinnya di dunia politik, sesungguhnya Andi Iwan – begitu panggilan yang diakrabi teman-temannya- memiliki sisi lain yang belum banyak diketahui.

Pria kelahiran Makassar 26 Juni 1976 ini sejak lama hobi bermain alat musik gitar. Diakui olehnya ketertarikan dengan dunia musik terjadi tanpa sengaja ketika dirinya masih di Smada Makassar. Seperti mengalir saja. Beberapa band tanah air kala itu telah menjadi idola masa remajanya.

Dulu sekitar umur 17 tahun Andi Iwan mulai tertarik dengan musik. Pertama hanya dengar-dengar lagu dari kaset.

“Dari situ mulai tumbuh rasa, kayaknya seru juga nih kalau bisa ikut terlibat bermain,” kisahnya.

Diam-diam Andi Iwan remaja mulai belajar chord gitar secara otodidak. Ia mengenang masa ketika dirinya sebagai musisi jalanan.

Saat bermain musik dengan teman-temannya di pinggir jalan dekat Pantai Losari yang terkenal tempat nongkrong favorit anak muda kota Makassar jaman tahun 90-an hingga era 2000-an.

Selepas bangku sekolah, Andi Iwan sempat ingin mendalami hobinya ini lebih serius dengan berniat mengambil studi khusus musik.

Namun berdasarkan pertimbangan orangtuanya, akhirnya rencana tersebut tidak pernah kesampaian. Ayahnya mantan pamong senior di Pemda Sulawesi Selatan (Sulsel) masa orde baru

“Orang tua dukung sebatas hobi. Tapi untuk masa depan waktu itu orang tua lebih mengarahkan pilihan pada bisnis dan ekonomi. Akhirnya masuk Fakultas Ekonomi di Unhas. Jadi musiknya hobi saja,” kenangnya.

Hingga kini meski sudah masuk ke dunia politik, Andi Iwan tak pernah meninggalkan hobi lamanya di musik.

Dirinya mengaku masih sekali-kali menyempatkan waktu memetik gitar akustiknya dan mempelajari chord lagu dari musisi-musisi idolanya.

Selain main gitar, Andi Iwan juga menyimpan bakat “olah vocal” yang mumpuni. Karena kemampuannya tersebut, dalam berbagai kesempatan, dia sering didaulat melantunkan lagu dengan suaranya yang sebening petikan gitarnya.

“Biasa setiap habis pidato, diminta nyanyi pula hehe.”

Berhadapan dengan hiruk pikuk rutinitas tak jarang memaksa seseorang mencari waktu sejenak untuk melepaskan kepenatan. Apa pun itu profesinya. Tak terkecuali bagi seorang Andi Iwan.

Karena itu, alat musik gitar menjadi “pelampiasan” orang nomor satu di KADIN dan DPD Partai Gerindra Sulawesi Selatan ini menyiasati padatnya pekerjaan dan aktivitas politik yang biasa dijalaninya.

“Yah paling main (gitar). Dua tiga lagu. Ngisi waktu luang, paling beberapa menit, lalu kerja lagi. Saya hanya mencoba menghibur diri.”

Hobinya bermusik dengan memainkan gitar itu menurun kepada putranya. Dan tidak sampai mengusik kenyamanan sang istri kalau sudah larut. *** (Rusman Madjulekka).