KABARIKA.ID, MAKASSAR–Ikatan Alumni (IKA) Angkatan 82 SMA Negeri 1 (SMANSA) Makassar menggelar hajatan Musyawarah Angkatan 82 Tahun 2023 di Balai Kencana Jl. Dr. Ratulangi, Makassar, Kamis (30/11/2023) pagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kegiatan yang dihadiri sekitar 500-an alumni dari berbagai kota di Indonesia ini dibuka secara resmi oleh Ketua Harian IKA SMANSA, Andi Laksmiwaty mewakili Ketua Umum IKA SMANSA Andi Ina Kartika Sari yang berhalangan hadir karena sedang berada di Jakarta.

Menyampaikan pesan Ketua Umum IKA SMANSA, dalam sambutannya Andi Laksmiwaty mengajak para alumni angkatan 82 SMANSA Makassar untuk kembali bersatu dalam kebersamaan, menjalin silaturahmi dan komunikasi lebih erat.

“Ibu Ketua Umum IKA SMANSA juga mengharapkan pelaksanaan musyawarah ini dengan memahami dan menaati apa yang menjadi landasan, kode etik dan AD-ART IKA SMANSA. Mari kita junjung tinggi loyalitas, menjaga nama baik, dan memupuk persaudaraan sesama alumni angkatan 82,” tukasnya.

Turut memberikan sambutan Ketua Dewan Penasehat IKA SMANSA Makassar, Agus Arifin Nu’mang yang menegaskan, kita semua ingin bersatu kembali. Dua kandidat calon Ketua IKA SMANSA 82 yang akan bertarung di pemilihan ini, sama-sama berkeinginan mempersatukan kita semua yang sempat terpecah belah.

“Saya yakin kedua kandidat yang maju yakni Zainal Arifin Paliwang dan Martira M, sama-sama punya keinginan kuat untuk mempersatuan kembali kita semua. Mari kita bersatu, kalo ada luka kita sembuhkan dan sama bergandeng tangan melangkah kedepan. Saya takut kehilangan teman-temanku yang sudah 41 tahun kita bersama dalam suka dan duka,” tandasnya.

Sambutan juga disampaikan oleh Ketua IKA SMANSA 82 Periode 2021-2023, Junaldy Monoarfa. Kemudian dilanjutkan dengan pernyataan kesedian dari kedua kandidat calon Ketua IKA SMANSA 82 Periode 2023-2025 yakni Zainal Arifin Paliwang dan Martira M.

Salah satu kandidat calon, Zainal Arifin Paliwang yang juga Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) ketika didaulat tampil di depan para alumni yang hadir, menegaskan jika dirinya maju karena merasa terpanggil untuk menyatukan angkatan 82 supaya tidak terkotak-kotak lagi.

“Masa lalu mari kita kubur bersama. Mari kita merajut kembali kebersamaan ini. Mari kita saling harmonis. Kalo ada saudara kita yang sakit, tentunya kita semua juga merasa sakit. Demi menyatukan alumni angkatan 82, saya rela meninggalkan pekerjaan demi untuk mempersatukan teman-teman semua,” kuncinya yang disambut tepuk tangan meriah sebagian besar alumni yang hadir. (*)