KABARIKA.ID–Jelang Pemilu 2024 Polri melakukan mutasi besar besaran. Beberapa putra daerah mendapat promosi menjadi Kapolda di daerahnya masing masing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebut saja Irjen Pol Andi Rian Djayadi digeser dari Kapolda Kalsel menjadi Kapolda Sulsel, Brigjen Pol Yan Fitri Halimansyah diangkat menjadi Kapolda Kepri.
Mantan ajudan Presiden Jokowi putra Papua Brigjen Pol. Jhonny Edison Isir menjadi Kapolda Pupua Barat
Mutasi jabatan tersebut tertuang dalamSurat Telegram Kapolri Nomor ST/2750/XII/Kep/2023 Tanggal 7-12-2023. Selain tiga Kapolda itu juga dimutasi sebanyak 510 pati hingga pamen.
Banyak kalangan menilai mutasi beberapa putra daerah yang ditugaskan di daerahnya sebagai Kapolda dinilai cukup baik.
Karena putra daerah lebih mengenal seluk beluk adat dan budaya dan diharapkan mampu menjaga ketertiban dan keamanan serta kenetralan jelang Pemilu dan saat Pemilu.
Pendapat yang lain, ada yang curiga untuk penggalangan memenangkan salah satu Capres. Minimal suara itu dari keluarga besar mereka di daerah tersebut.
Semoga kecurigaan ini tidak jadi kenyataan. Karena Kapolri sendiri sudah menegaskan komitmennya untuk tetap netral dalam kontestasi Pemilu 2024. Hal itu untuk memberi pengamanan dan memastikan pemilu berjalan aman dan sukses.
“Bapak Kapolri juga sudah menegaskan untuk netralitas menjadi pegangan bagi seluruh anggota TNI dan Polri untuk tidak memihak kepada partai politik manapun,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho kepada wartawan di Penjaringan, Jakarta Utara, dikutip Kamis (5/10/2023).
Netralitas anggota Polri sudah diatur dalam undang-undang. Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, menyebut Polri harus bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak terlibat dalam kegiatan politik praktis.
Berikut profil singkat tiga Kapolda Baru:
Irjen Pol. Andi Rian Djayadi
Namanya terkenal ketika mengusut kasus Irjen Pol Ferdy Sambo saat itu jabatannya Dirtipidum Polri. Akhirnya Sambo yang menjadi otak pembunuhan ajudannya Brigadir Yosua Hutabarat dibawa ke pengadilan dan telah dihukum.
Pria kelahiran Makasar tanggal 25 Agustus 1968 banyak menghabiskan karirnya di reserse banyak kasus besar yang ditanganinya. Penampilannya parlente saat menangani kasus Ferdy Sambo ketika jumpa pers terlihat dari pakaian, cincin, arloji bermerek dan mahal.
Kasus yang pernah ditanganinya yang hingga saat ini menjadi kontroversial sebagian masyarakat Indonesia pembantaian terhadap enam anggota laskar Front Pembela Islam oleh aparat atau yang lebih dikenal dengan kasus KM 50, pada Minggu, 13 Desember 2020 silam.
Andi Rian Djajadi merupakan alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Perwira tinggi polisi dengan pangkat bintang dua ini pernah bersekolah di SMA Negeri 1 Kota Makassar sebelum melanjutkan studi di Akpol.
Brigjen Yan Fitri Halimansyah, M.H.
Putra kelahiran Kepri tanggal 9 Januari 1967 akan meraih bintang dua dengan ditunjuk sebagai Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau.
Yan Fitri, lulusan Akpol 1989 berpengalaman dalam bidang Reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Kepala Penyusunan, Dokumentasi, dam Informasi Hukum Divisi Hukum Polri dan sebelumnya tahun 2016 pernah jadi Wakapolda Kepri.
Jenderal ini akan diuji dalam penanganan kasus Pulau Rempang yang hingga saat ini masih seperti api dalam sekam. Pada awal kasus ini bergejolak masyarakat Melayu menilai tindakan aparat sangat refresif.
Brigjen Jhonny Edison Isir
Mantan Ajudan Presiden Jokowi lahir di Jayapura, Papua, 7 Juni 1975 merupakan lulusan dari Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1996 dengan meraih prediket lulusan terbaik mendapat penghargaan Adi Makayasa.
Pria yang pernah menjadi Kapolres 4 kali ini bergelar masternya dari University of Wollongong Australia di bidang Transnational Crime Prevention/MTCP pada 2006.
Dengan jabatan barunya itu orang pertama di anggkatan Akpol 96 yang menyandang bintang dua dan termuda menjadi Kapolda saat ini.
Mursyid Sonsang, Wartawan Senior Alumni PPSA 18 Lemhamnas RI
***