KABARIKA.ID, MAKASSAR–Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memotivasi dan mendorong penguatan penyuluh pertanian se-Sulawesi Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Amran memberi penguatan saat menghadiri acara “Pembinaan Penyuluh Pertanian Dalam Mendukung Peningkatan Produktivitas Padi dan Jagung” yang digelar Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).

Selain mendapat arahan dari Mentan terkait penguatan penyuluhan pertanian, Amran juga menunjukkan empati dan keakraban dengan penyuluh yang berkumpul di AAS Building Makassar, Jl Urip Sumoharjo, Sabtu (23/12/2023).

Hal tersebut tergambar saat Ketua Umun PP Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin, Makassar meminta kesediaan seorang penyuluh naik ke panggung.

“Tanggal berapa saya lahir,” tanya Amran. Yang ditanya langsung tertawa dan bingung, hadirin dan Amran pun ikut tertawa.

Mentan Amran Sulaiman foto bersama dengan penerima penghargaan di Makassar, Sabtu (22/12/2023). Foto: Ilham/Humas Kementan/Batang Kaluku

Interaksi Mentan dan para penyuluh yang akrab seperti ini menjadi hiburan yang menunjukkan antara Mentan Amran dan penyuluh tak ada sekat.

Dibilang menghibur karena penyuluh antusias menyampaikan jawaban saat ditanya, mengeluarkan pendapat (rata-rata permintaan) dan berkeluh-kesah.

Interaksi Mentan Amran dan penyuluh berkali-kali mendapat tepuk tangan serta timbul hal-hal lucu yang tak terduga.

Seperti saat Amran menanyakan nama Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) kepada Abdul Gaffar.

Karena lupa atau tidak hafal nama Kepala BPPSDMP, Gaffar lalu berbalik ke belakang membaca nama Dedi Nursyamsi yang fotonya terpajang di backdrop panggung.

“Hei..hei..tidak boleh balik. Tidak boleh nyontek,” kata Amran sambil merangkul Gaffar untuk kembali menghadap ke hadirin.

Hubungan personal dan narasi interaktif antara Amran sebagai Menteri dan Gaffar maupun penyuluh lainnya menunjukkan hubungan yang akrab.

“Saya tidak janji, tapi PPL selalu di hatiku,” kata Amran, yang disambut tepuk tangan.

Janji yang dia maksud adalah pengangkatan PPPK atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja karena berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah pengangkatannya dilakukan daerah.

“Jadi otonomi daerah. Pemerintah daerah yang mengangkat PPPK berdasarkan kebutuhan masing-masing,” ungkap Amran.

Saat menjabat menteri pertanian periode 2014-2019, Amran telah menyelesaikan pengangkatan 7.500 PNS dan 19.000 formasi PPPK sektor pertanian.

PPPK adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

Motivasi dan penguatan bagi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) bertujuan untuk meningkatan produktivitas padi dan jagung.

Amran memotivasi penyuluh dengan menceritakan karier dari jenjang PPL.

Bahkan saat itu dirinya hanya digaji sekitar Rp 125 ribu.

“Saya mampu merasakan apa yang dirasakan PPL. Ketika kami rapim, PPL itu pahlawan pangan kita, PPL pahlawan terdepan kita,” kata Amran.

Saat ini Mentan Amran sedang dalam misi membawa Indonesia sebagai penyangga pangan dunia.

Selama ini penyuluh pertanian memberikan kontribusi tinggi untuk kemajuan pertanian. Mereka adalah ujung tombak di lapangan.

Tantangan Kementerian Pertanian (Kementan) adalah mengembalikan swasembada pangan utama, bahkan menjadi lumbung pangan global.

Amran ingin fokus membawa pangan Indonesia memenuhi kebutuhan orang lapar di dunia.

“Saya ingin Indonesia memimpin pangan dunia. Kita sudah swasembada 3 kali. Kita harus membawa Indonesia ke dunia 5 tahun ke depan. Itu mimpi besar saya diskusikan ke pemimpin negara,” kata Mentan.

Ketahanan pangan pun menjadi isu penting di dunia.

PPL menjadi garda terdepan Kementrian Pertanian menyukseskan peningkatan produksi padi dan jagung.

“Kita akan ekspor ke negara-negara di dunia. Ada sekitar Rp 1 Miliar orang kelaparan dunia. Ada 44 negara terancam kelaparan,” lanjutnya.

Owner Tiran Group itu mengajak penyuluh kompak, menyatukan barisan untuk mengangkat swasembada dan ekspor.

Sementara menurut Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, kegiatan dihadiri seribu lebih penyuluh pertanian se-Sulsel dan petani milenial yang siap mendukung peningkatan produktivitas padi dan jagung.

Tak ketinggalan, penyuluh pertanian berprestasi mendapat penghargaan khusus.

Mulai dari kelompok tani hingga petani milenial kompak meraih apresiasi.

Kategori Penyuluh Pertanian Berprestasi:

Bestyan Fikri Dyah Ghoriza, Jawa Timur

Fatima, Nusa Tenggara Barat

Jemy Rumbiak, Papua Barat

Kategori P4S Berprestasi :

P4S Pucangsari, Jawa Timur

Iklan untuk Anda: Video seorang pria yang “bermain” dengan anjingnya
Advertisement by
P4S Karangsari, Jawa Barat

P4S Rejendra Farm, Yogyakarta

Kategori Petani Milenial/Andalan Inspiratif :

Siti Aisyah, Kalimantan Selatan

Nicky Junianty, Jawa Barat

Mashuda, Jawa Timur

Putu Winda Eristyana, Bali

Ramdani, Sulawesi Selatan

Kelompok Tani Berprestasi:

Sri Mulyo, Sumatera Selatan

Mbuah Page, Sumatera Utara

Mulyono Tani, Jawa Tengah

Kelompok Wanita Tani Berprestasi :

Cahaya Makmur, Jawa Timur

P4S Rejendra Farm, Yogyakarta

Kategori Petani Milenial/Andalan Inspiratif :

Siti Aisyah, Kalimantan Selatan

Nicky Junianty, Jawa Barat

Mashuda, Jawa Timur

Putu Winda Eristyana, Bali

Ramdani, Sulawesi Selatan

Kelompok Tani Berprestasi :

Sri Mulyo, Sumatera Selatan

Mbuah Page, Sumatera Utara

Mulyono Tani, Jawa Tengah

Kelompok Wanita Tani Berprestasi :

Cahaya Makmur, Jawa Timur

Cendrawasih, Kalimantan Tengah

Pawon Gendis, Yogyakarta

Kelembagaan Ekonomi Petani Berprestasi :

Sukses Bersama, Sulawesi Selatan

Arutala Agro, Jawa Tengah

Bina Mandiri Sejahtera, Jawa Barat

Balai Penyuluhan Pertanian Berprestasi :

BPP Kokap, Yogyakarta

BPP Banyuurip, Jawa Tengah

BPP Kahu, Sulawesi Selatan (**)