KABARIKA.ID,  JAKARTA — Penelitian Agrifood mengantarkan Taufik Nur meraih gelar doktor di Universitas Indonesia (UI) Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Taufik menulis disertasi berjudul ‘Pembangunan Model dan Evaluasi Strategi Agrifood Supply Chain Yang Berkelanjutan dengan Pendekatan Sistem Dinamis’.

Ia berhasil mempertahankan disertasinya dalam ujian terbuka/promosi doktor di hadapan penguji di Gedung Dekan Fakultas Teknik UI, Kampus Depok, pekan lalu.

Taufik Nur adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ikatan Alumni Teknik Mesin Universitas Hasanuddin (IKA TM UH).

Ia menempuh pendidikan Doktor Bidang Pemodelan Sistem dan Kebijakan Industri di Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

Taufik Nur tercatat sebagai doktor ke-20 dari Teknik Industri UI.

Gelar doktor tersebut diraih Taufik dengan disertasinya berjudul

Taufik berhasil mempertahankan disertasi di sidang penguji yang dipimpin Prof Heri Hermansyah (Ketua Sidang).

Sebagai penguji internal adalah Komarudin, Andri Dwi Setiawan,  Armand Omar Moeis, Romadhani Ardi.

Kemudian Penguji Eksternal dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yakni Prof Asep Ridwan.

Bertindak sebagai promotor Prof Akhmad Hidayatno dan Co-promotor Prof Amalia Suzianti.

Gelar akademik doktor melengkapi catatan akademik alumnus Teknik Mesin Unhas angkatan 1999 tersebut.

Sebelumnya ia meraih gelar magister bidang Teknik Industri dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS- 2009).

Taufik memaparkan tujuan penelitiannya antara lain, mengindentifikasi faktor-faktor pembangun model rantai pasok coklat artisan yang berkelanjutan dan model sistem dinamis. Hal ini meliputi aspek ekonomi, lingkungan dan sosial.

“Model yang terbangun kami rancang dengan mengakomodir hubungan antaraktor dan faktor dalam aspek ekonomi, lingkungan dan sosial,” kata wakil ketua Komite Penjaminan Mutu Pengurus Pusat Persatuan Indonesia (PII) tersebut.

“Sehingga dapat mendukung tercapainya rantai pasok coklat artisan yang berkelanjutan. Kemudian mengembangkan alternatif skenario berdasarkan pemahaman model dari sudut pandang multi aktor, multi faktor dan multi aspek yang berkelanjutan,” lanjutnya.

“Tidak lupa melakukan evaluasi alternatif skenario dengan menggunakan model sistem dinamis untuk tercapainya rantai pasok coklat artisan yang berkelanjutan,” jelasnya.

Taufik Nur pun mengungkapkan tujuh tahapan penelitiannya.

Yaitu analisa kondisi saat ini, studi literatur, pembangunan model konseptual dan model simulasi, penentuan alat penelitian, pengumpulan data, pengolahan data,dan hasil.

Tahapan analisa kondisi berupa identifikasi masalah-masalah dan aktor pemangku kepentingan yang terkait dengan pengembangan rantai pasok industri artisan coklat yang berkelanjutan.

Penelitian ini, kata Taufik, mengembangkan sebuah model kebijakan dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan di sepanjang rantai pasok makanan pertanian yang memiliki karakteristik multi-aktor.

Itu dengan menggunakan pendekatan model sistem dinamik dengan integrasi data kinerja lingkungan dengan pendekatan life cycle assessment.

Hasil simulasi memberikan konfirmasi adanya pengaruh antar-ketiga aspek berkelanjutan yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial, terutama dari tiga skenario yang yaitu skenario kemakmuran ekonomi, kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial.

“Secara umum hasil simulasi menunjukkan adanya peluang peningkatan kesejahteraan namun tanpa adanya dukungan tambahan dan insentif kepada petani, keberlanjutan sulit untuk dicapai,” jelas ketua Majelis Uji Kompetensi BK Teknik Industri PII itu.

Taufik Nur tercatat sebagai dosen Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI).

Pria kelahiran Ujung Pandang, 31 Maret 1981 ini pernah menjabat Kepala Laboratorium Komputasi FTI UMI Makassar.

“Sebagai tambahan, model kebijakan yang dihasilkan dapat dijadikan instrumen pendukung keputusan untuk pembuatan kebijakan pengelolaan rantai pasok sektor industri artisan produk makanan pertanian secara umum,” pungkas sekretaris prodi di Prodi Program Profesi Insinyur FTI UMI tersebut. (*)