KABARIKA.ID, MAKASSAR — Para mahasiswa baru (maba) angkatan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) akan dimanjakan dengan beberapa fasilitas mewah seperti rampungnya gedung perkuliahan empat lantai, pengadaan kapal riset bernilai 3 milyar, dan pengoptimalan beberapa aset dari mitra seperti kapal riset milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang akan berlabuh di Makassar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tentunya penggunaan sarana itu bisa terwujud dalam bingkai kerjasama dengan para mitra,’’ kata Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sumberdaya FIKP, Prof. Dr. Ir. Abdul Haris, M.Si, di depan 498 maba angkatan 2022 fikp unhas.
Menurut Haris, aset yang dimiliki FIKP untuk menunjang pembelajaran mahasiswa adalah tambak pendidikan di Bojo Barru, marine station di Pulau Barranglompo, dan tambak di Tallo yang baru saja dimenangkan Unhas di tingkat Mahkamah Agung.
“Semua aset tersebut akan digunakan untuk menunjang pembelajaran di fakultas kita’’, ucap mantan ketua Gugus Penjaminan Mutu (GPM) FIKP.
Haris menambahkan, dari 113 tenaga pendidik (dosen) 71 orang di antaranya berkualifikasi doktor, 24 profesor, sisanya 18 berpendidikan S2.
Pada kesempatan itu, Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset, dan Inovasi FIKP, Dr. Ir. Siti Aslamyah, MP menerangkan, 498 mahasiswa baru yang diterima di fikp unhas tersebar di enam program studi (prodi) dengan rincian, Ilmu Kelautan 132, Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) 83, Budidaya Perairan (BDP) 88, Agro Bisnis Perikanan (AGP) 74, Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (PSP) 87, dan 34 mahasiswa yang diterima pada prodi Teknologi Hasil Perikanan (THP). Para mahasiswa tersebut diterima secara resmi melalui acara Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PK2MB), Kamis, (18/8), di Ruang Sidang FIKP, Unhas
Dekan fikp unhas, Safruddin, S.Pi, MP., Ph.D, saat membuka kegiatan tersebut mengatakan, ada dua hal yang menjadi kebahagiaan sebagai pendidik. Pertama, ketika menerima mahasiswa datang dengan kondisi wajah lucu-lucu, kebahagiaan kedua saat wisuda dan mendapat pekerjaan terbaik dan bermartabat, serta lanjut studi. Safruddin bertekad mewujudkan fakultas kelas dunia.
“Jadi kita tak hanya mewujudkan universitas kelas dunia, tapi kita akan mewujudkan fakultas kelas dinia, kelas internasional di FIKP,’’ kata pria berkaca mata minus itu.
Safruddin menjelaskan, untuk saat ini beberapa prodi di FIKP telah meraih akreditasi A unggul dan akreditasi internasional. Ia berharap setiap mahasiswa FIKP harus menguasai basic keahlian, yakni minimal menguasai satu bahasa internasional, terutama bahasa Inggris. ‘’Karena bahasa asing adalah jendela untuk berkomunikasi dengan saintis dunia,’’ katanya. (Sumber: sulsel.fajar.co.id)