KABARIKA.ID, MAKASSAR–Pulau Jawa dan Bali hingga kini tidak dihubungkan dengan jembatan seperti layaknya Surabaya dan Madura dengan jembatan Suramadu-nya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Padahal jembatan Suramadu yang panjangnya hampir 6.000 meter bisa dibangun, apalagi Selat Bali yang jaraknya cuma 4000 meter.
Adapun, jarak antara pulau Jawa dan Madura kurang lebih 4,35 km. Apabila dilihat dari peta, jarak antara pulau Jawa dan pulau Bali hanya sekitar 5 km.
Lantas, apa yang menjadi alasan pemerintah, sehingga tidak membangun jembatan yang menghubungkan kedua pulau tersebut?
Ternyata, bukan karena terkendala dana. Akan tetapi, ada alasan lain terkait mitologi Hindu.
Sebenarnya, jembatan Selat Bali sudah digagas sejak lama, bahkan sejak tahun 60-an. Hanya saja, jembatan tersebut tidak kunjung dibuat karena adanya penolakan dari masyarakat Bali.
“Jika dilihat dari titik terdekatnya, harusnya bisa bangun jembatan dari Pulau Jawa kembali. Ini sudah ada sejak tahun 1960 oleh Profesor sediaanmu dari ITB,” ucap Gumilang Jati, dilansir dar YouTube short pada Selasa (2/1/2024).
Gumilang juga menyebutkan bahwa ide pembuatan jembatan tersebut ditolak oleh PHDI Jembrana Bali Iko Mang Hasanah.
Alasannya, karena dalam mitologi yang ada, yakni mantra pulau Jawa dan Bali sengaja dipisahkan.
Padahal, nama jembatan tersebut telah dibuat, yakni jembatan Trinusa Bima Sakti. Pasalnya, pulau Jawa dan Bali secara perbandingan maupun mujarad harus diputus tanpa adanya jembatan penghubung.
Terdapat juga mitologi Hindu yang menyatakan bahwa harus dibatasi dengan laut.
Masyarakat Bali juga mengatakan, Jawa dan Bali berpotensi merusak tatanan masyarakat Bali.
Selain itu, dua pulau tersebut harus dipisah dari lautan dan selat untuk menyaring pengaruh buruk yang hendak masuk ke pulau Bali.
Menurut ajaran Hindu, tinggi bangunan dan manusia tidak boleh lebih tinggi dari tempat bersembahyang, juga jembatan tidak boleh dibangun lebih tinggi daripada daratan.
Hal ini, menjadi alasan di Bali tidak memiliki gedung pencakar langit karena setiap bangunan tidak boleh berdiri melebihi tinggi maksimal 15 meter atau setara dengan empat lantai.
Dikutip Goodstats.id, ketua PDHI Kabupaten Jembatan Bali, Komang Arsana mengatakan, dalam mitologi dahyang Sidhimantra sengaja memutus pulau Bali dengan Jawa dan memisahkan keduanya dengan laut.
Di sisi lain, juga berangkat dari pemerintah Bali yang mengantisipasi ledakan penduduk dan tingkat kriminalitas.