KABARIKA.ID, MAKASSAR–Kandidat bakal calon gubernur Sulsel 2024 dari Partai Golkar, Dr Ilham Arief Sirajuddin (IAS) memiliki sisi khas dalam kemampuan merawat pertemanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Temali perkawanan masa kecil yang rata-rata sudah berusia separuh abad terjalin hangat. Masih erat.
Sahabat kecil sosok yang akrab disapa Aco itu, Ir. Anto Rauf, berkisah bagaimana dirinya dan IAS menghabiskan masa kecil di Sungguminasa dengan IAS bersaudara.
“Ada satu ciri khas Aco yang membuatnya seolah-olah bukan anak pejabat. Waktu kecil, kalau mengantuk, di mana saja dia bisa luruskan badan, di situ dia tidur. Kita-kita mi ini yang temani,” terang purna bakti ASN Pemkab Gowa itu, Selasa petang, 30 Januari 2024.
Anto mengaku lebih tua dua tahun dari putera Bupati Gowa, Kol Pol (Purn) HM Arief Sirajuddin. Arief Sirajuddin lahir di Bone, 4 Juli 1930. Bupati Gowa keempat ini menjabat dua periode, 1976-1985.
Dia menggantikan bupati KS Mas’ud, jabatannya dilanjutkan oleh A Kadir Dalle. IAS anak kesembilan dari 12 bersaudara.
“Tapi dalam perkawanan masa remaja, karakter pemimpin dan peduli dengan teman-teman itu sudah sangat kelihatan di Aco,” sambung Anto.
Sosok berjuluk Bapak Pembangunan Kota Makassar itu, selalu bersedia menjadi sponsor kelompok pertemanan mereka yang bernama Anak Tikungan (Antik).
Salah satu hobi mereka adalaj bermain sepak bola dan bersepeda. Sampai-sampai membentuk klub sepak bola dan bersepeda bernama Istana Club.
“Kami dulu selalu jadi inisiator pertandingan sepak bola antarremaja. Lapangannya itu di pinggir Sungai Jeneberang. Semua keperluan Istana Club itu selalu disponsori Aco. Istana Club mungkin satu-satunya tim yang pakai baju baru langsung dari Bandung waktu tu. Itu karena salah satu kakaknya ada di sana,” kenang Anto lagi.
Hanya saja, yang paling kental dari sikap Aco selain suka mengurus temannya adalah kebiasannya mentraktir.
Anto berkisah, soal suka traktir makan, itu memang turun dari bapaknya yang bupati waktu itu. Arief Sirajuddin adalah bupati yang paling pertama membuat rumah jabatan Bupati Gowa seolah menjadi rumah rakyat.
Kesaksian ini pernah dikisahkan H Sila (76), mantan kepala Desa Pattallikang yang berstatus sebagai kepala desa termuda ketika itu.
Saat ada acara makan bersama di rumah jabatan, anak Antik pasti tidak ketinggalan. Kalau tidak ada, Aco tidak segan-segan traktir sana-sana.
“Dulu itu ada istilah tena battang kekke’ (tidak ada perut sobek hanya karena makan–red). Itu biasa jadi istilah kalau kita sedang makan enak dan lahap sama Aco,” Anto tidak berhenti tergelak berkisah ini.
Penggalan kisah ini persahabatan yang sudah mendekati 50 tahun ini lebih dalam mengalir saat kumpulan Anak Tikungan melakukan reuni kecil-kecilan di Warkop Antik, Jalan KH Wahid Hasyim Sungguminasa, Selasa petang, 30 Januari 2024.
IAS hadir bersama istrinya, Aliyah Mustika. Kenangan masa kecil dan remaja mereka terumbar memicu gelak tawa.
Lokasi reuni juga adalah legenda.
Warkop Antik sudah lebih dulu berdiri menjadi tempat kumpul-kumpul remaja Sungguminasa yang lebih senior dari IAS dan Anto. Bertahan sampai sekarang dengan segala kenangannya.
Pertemuan istimewa itu menjadi bukti pertemanan dan persahabatan bisa tidak lekang oleh waktu. Dan Anda semua adalah penentunya.
“Tergantung bagaimana kita bersepakat. Tapi, prinsip dasar dari pertemanan itu adalah ketulusan. Apalagi, sangat benar, tanpa teman kita bukan siapa-siapa,” tegas IAS di hadapan sahabat-sahabatnya.