KABARIKA.ID, KENDARI —Ketua Umum PP IKA UNHAS Dr Ir Andi Amran Sulaiman, MP menyatakan bahwa Mayjen TNI (purn) Andi Sumangeruka berjasa membangun jalan penghubung sepanjang 40 km di Bombana yang membuat roda perekonomian masyarakat pedesaan meningkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut AAS belakangan ini perindustrian Indonesia banyak berkembang di pedesaan karena kebijakan pemerintah yang mengarah ke desa. Salah satunya industri gula yaitu beridirinya Pabrik gula PT Prima Alam Gemilang (PAG) yang sejak 15 tahun silam ia impikan.

PT Prima Alam Gemilang merupakan anak perusahaan PT Jhonlin Batu Mandiri (Jhonlin Group) di Wumbubangka, Kecamatan Rarowatu Utara, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.

Mayjen (purn) Andi Sumangerukka, mantan Pangdam XIV Hasanuddin dan kini Ketua Kerukunan Keluarga Sulsel di Sultra
Mayjen (purn) Andi Sumangerukka, mantan Pangdam XIV Hasanuddin dan kini Ketua Kerukunan Keluarga Sulsel di Sultra

Keberadaan Pabrik gula PT Prima Alam Gemilang di Bombana memberikan dampak positif karena mengakibatkan terjadinya perubahan, khususnya dalam aspek perekonomian masyarakat.

Keberadaan Pabrik Gula Wumbubangka ini memberi peluang terciptanya lapangan pekerjaan berbagai sektor di Sulawesi Tenggara maupun daerah lain.

Menteri Pertanian RI Kabinet Kerja 2014 – 2019 mengungkapkan hal tersebut di depan tujuh-ribuan peserta Jalan Santai Merdeka Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) Provinsi Sulawesi Tenggara di pelataran MTQ Square Kendari, Minggu 21 Agustus 2022.

‘’Ini adalah mimpi kami sejak 15 tahun lalu untuk membangun pabrik gula dari daerah untuk negeri,’’ kata Ketua IKA UNHAS yang disambut tepuk tangan meriah.

Gubernur Ali Mazi berbincang dengan Andi Amran Sulaiman, Staf Khusus Wapres Sukriansyah S. Latief (paling kanan)
Gubernur Ali Mazi berbincang dengan Andi Amran Sulaiman, Staf Khusus Wapres Sukriansyah S. Latief (paling kanan)

AAS pun berjanji kepada masyarakat bahwa tidak akan pernah ada goncangan harga gula di Sulawesi Tenggara. Seluruh tenaga kerja di Pabrik Gula tersebut adalah 100 persen putra putri terbaik Sultra.

Menurut AAS, hadirnya pabrik gula di bombana tidak lepas dari jasa besar Mayjen TNI (Purn) H Andi Sumangerukka yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Pangdam XIV Hasanuddin.

Pria kelahiran Kabupaten Bone, 27 April 1968 itu menegaskan bahwa Pangdam XIV Hasanuddin kala dijabat Mayjen TNI Andi Sumangerukka telah membuka akses jalan penghubung sepanjang 40 km di Kabupaten Bombana menuju perkebunan dan pabrik.

“Pak Jenderal Andi Sumangerukka sangat berjasa waktu dia Pangdam Hasanuddin. Beliau membuka jalan sepanjang 40 KM di Bombana, inilah bentuk kolaborasi putra-putri terbaik bangsa,” katanya.

Saat ditanya tentang tenaga kerja dari luar yang sekarang ini ada di Sultra, terutama yang bekerja di sektor pertambangan, AAS menyatakan tidak perlu diributkan.

‘’Pilih mana, datang ke rumah tetangga atau sepupu yang selalu ribut dan tidak menghasilkan, atau mendatangi atau tinggal di rumah yang penghuninya damai, tidak ribut?’’ tanya AAS kepada wartawan yang mewawancarainya.

Wartawan pun mengiyakan untuk datang ke tempat yang damai dan menghasilkan. ‘’Berarti itulah jawabannya,’’ ungkap AAS, ketika dicegat wartawan usai Talkshow Sultra Lumbung Nasional, Sultra Lumbung Dunia, di Claro pada harinyang sama.

KOMITMEN ASR di BUMI ANOA

Sementara itu, saat dikonfirmasi awak media, ASR sapaan akrab Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka mengatakan bahwa apa yang dilakukannya itu merupakan komitmennya merealisasikan janji bhaktinya di Bumi Anoa Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pembangunan akses jalan dilakukan melalui Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-108 pada tahun 2019, sehingga dapat memberikan kontribusi positif kepada pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat dalam mempercepat pembangunan di Bombana.

“ Iya Program TMMD kemarin, itu merupakan program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan komponen bangsa lainnya yang dilaksanakan secara terintegrasi bersama masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan di pedesaan, khususnya daerah tertinggal, terisolasi, perbatasan dan daerah kumuh perkotaan,” katanya.

Sekadar diketahui, Pabrik gula milik PT Prima Alam Gemilang (PAG) yang berlokasi di Desa Watuwatu, Lantari Jaya itu diresmikan langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo, Kamis (22/10/2020).

Kapasitas pengolahan tebu pabrik tersebut sebanyak 8.000 TCD (ton cane per day) dan bisa ditingkatkan hingga 12 ribu TCD. Dengan kapasitas tersebut, pabrik mampu memproduksi gula kristal putih sebanyak 800 hingga 1.200 ton per hari.

Presiden RI, Jokowi menyebut bahwa investasi untuk membuka kebun tebu dan pabrik gula terintegrasi tersebut merupakan sebuah keberanian yang patut diapresiasi. Pabrik dengan kapasitas produksi yang tergolong besar di Indonesia tersebut dioperasikan oleh PT Prima Alam Gemilang dengan teknologi modern yang didukung otomatisasi.

Selain keberanian tersebut, satu hal yang perlu digarisbawahi ialah bahwa investasi tersebut nyatanya mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal. Dalam operasinya, kebun dan pabrik itu dapat menyerap maksimal 15 ribu tenaga kerja.

Menurut presiden pendirian pabrik gula di Bombana patut kita hargai karena nanti mengurangi impor. Artinya bisa memperbanyak devisa negara dan memperkuat neraca transaksi berjalan kita.

”Saya tanya masih minat investasi katanya tadi masih. Ini jangan halangi, saya harap tiga tahun lagi saya datang resmikan pabrik berikutnya dengan garapan lebih luas lagi,” kata Presiden saat itu. (royes)