KABARIKA.ID–Untuk menyempurnakan puasa Ramadan, umat Islam dianjurkan berpuasa enam hari pada bulan Syawal. Puasa Syawal bukanlah kewajiban, tetapi sunnah yang sangat dianjurkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari Abi Ayyub al-Anshari r. a. diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda: Barang siapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa.

Selain itu, ada pula hadis lain. “Dari Tsauban, dari Nabi saw (diriwayatkan bahwa) beliau bersabda: Barang siapa berpuasa Ramadan, maka pahala satu bulan Ramadan itu (dilipatkan sama) dengan puasa sepuluh bulan, dan berpuasa enam hari sesudah Idul Fitri (dilipatkan sepuluh menjadi enam puluh), maka semuanya (Ramadan dan enam hari bulan Syawal) adalah genap satu tahun. (HR Ahmad).

Puasa sunnah Syawal membolehkan dilakukan berurutan langsung enam hari atau acak. Dengan kata lain, puasa Syawal dilaksanakan antara tanggal 2 sampai dengan 30 Syawal dan cara pelaksanaannya bisa dengan berturut-turut, atau secara terpisah-pisah.

Beberapa mungkin memilih untuk melaksanakan puasa enam hari secara berturut-turut untuk merasakan kesatuan ibadah dalam rangkaian yang khusyuk

Di antara manfaat puasa Bulan Syawal ini sebagaimana dituturkan Ibnu Rajab adalah sebagai berikut:

Pertama, puasa enam hari pada bulan Syawal pahalanya sama dengan puasa satu tahun penuh sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

Kedua, puasa pada bulan Syawal dan Sya`ban seperti shalat sunnat rawatib. Fungsinya untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan dalam shalat wajib. Karena, kelak pada hari Kiamat, pahala wajib dapat disempurnakan dengan amalan sunnat.

Ketiga, dengan puasa enam hari pada bulan Syawal di antara ciri puasa Ramadannya diterima oleh Allah, karena apabila Allah menerima amal ibadah seseorang, Allah akan memudahkan orang tersebut untuk melakukan amal shaleh lainnya.