KABARIKA.ID, MAKASSAR -Kampus Muhammadiyah di seluruh Indonesia, Selasa (7/5/2024) menggelar aksi damai bela Palestina dan kutuk Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Khusus di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, aksi digelar di depan kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Jalan Sultan Alauddin, selama hampir dua jam diikuti sejumlah civitas akademika kampus tersebut.

Aksi diikuti lebih 100 orang, bahkan sejumlah dosen bergantian melakukan orasi.

Ada 10 pernyataan sikap aksi yang diprakarsai Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah, dibacakan Wakil Dekan IV Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Unismuh Makassar Syamsuriadi.

Disebutkan, hampir satu abad konflik Israel-Palestina tidak kunjung berujung.

Hal ini tidak lepas dari misi Zionis Israel untuk menguasai tanah Palestina. Berbagai serangan, penindasan, pengusiran, dan pembunuhan dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Sejak 7 Oktober 2023 hingga saat ini, agresi dan serangan militerIsrael terhadap wargaPalestina merupakan serangan yang paling keji, biadab, dan brutal dalam sejarahkonflik Israel dan Palestina.

Korban terbunuh telah mencapai hampir 35.000 orang dan terluka  lebih dari 77.867 orang, yang sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

Bahkan saat ini, sebagian besar jalur Gaza telah menjadi puing-puing. Pasokan makanan dan bantuan kemanusiaan ke Palestina diawasi dan dibatasi secara ketat oleh tentara Israel, sehingga kelaparan menjadi pemandangan yang sangat memilukan.

Ironisnya, tindakan yang dilakukan Israel terhadap Palestina justru mendapat pembiaran dan dukungan dari negara-negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Amerika Serikat.

“Sehingga perguruan tunggi Muhammadiyah dan Aisyiyah mengutuk keras apa yang telah dilakukan Israel di Palsetina. Juga mengecam negara-negara yang mendukung Israel menyerang Palestina,” serunya.

Mereka juga meminta Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). memaksa dan memfasilitasiperundingan dan gencatan senjata Israel dan Palestina. Mendukung Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) mengadili Benjamin Netanyahu dan tokoh-tokoh Israel lainnya yang terlibat dalam genocide warga Palestina.

Termasuk mengecam Organisasi Kerja Sama Islam, Rabithah Alam Islami, dan negara-negara Arab yang bersikap lemah dan cenderung membiarkan Israel secara leluasa melakukan penyerangan dan pembunuhan hanya untuk kepentingandalam negeri mereka sendiri.

Aksi tersebut pun mengapresiasi atas konsistensi dan keberanian Menteri Luar Negeri RI dalam berbagai forum dunia untuk terus membela dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina, menolak kejahatan Israel, serta mengkritik keras kemunafikan Baratdalam kasus konflik Israel-Palestina.

Rektor Unismuh Makassar, Prof Ambo Asse yang ikut dalam aksi damai itu berharap, apa yang mereka suarakan bisa didengaran dan terealisasi, agar Israel bisa menghentikan agresinya ke Palestina, karena itu sudah sangat melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). “Karena jelas dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan, kemerdekaan ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, pnejajahan di atas dunia harus dihapuskan. Sehingga tidak benar apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina sekarang ini,” tukasnya.

Selain aksi damai, Ambo Asse juga menyebutkan, jika tidak hanya pperguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah yang menggelar aksi damai, tapi organisasi besar Muhammadiyah sudah meminta juga Menteri Luar Negeri RI untuk bisa bernegosiasi, dan lewat jalur diplomasi menghentikan kegiatan Israel. (*)