KABARIKA.ID,MAKASSAR – Nilai-nilai Politik Kemanusiaan dipegang begitu erat oleh para kader NasDem di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu buktinya dapat dirasakan melalui konsistensi dalam menebar kebaikan lewat kegiatan Jumat Berkah.
Spirit Politik Kemanusiaan dikumandangkan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sulsel, Rusdi Masse (RMS) dalam berbagai kesempatan.
Menurut dia selaras dengan amanah Ketua Umum NasDem, Surya Paloh bahwa para kader harus bisa hadir dan memberikan arti bagi masyarakat di setiap saat bukan hanya mendekati momen Pemilu.
Semangat itu kemudian memacu para kader dan simpatisan NasDem di seluruh wilayah Sulsel memiliki tradisi Jumat Berkah.
Sesuai namanya, setiap hari Jumat mereka bergerak menjalankan aktivitas sosial di tengah masyarakat.
Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPW NasDem Sulsel, Mustaqim Musma, menerangkan gerakan sosial tersebut antara lain diisi dengan pembagian sembako, makanan siap saji, dan lainnya. Sasarannya lanjut dia mulai dari panti asuhan hingga pengguna jalan.
“Seperti yang dilakukan oleh para kader yang menamakan RMS Milenial Pinrang, hari ini berbagi sembako di warga Desa Kassa, Pinrang. Begitupun dengan Tim RMS Berbagi Sidrap, hari ini keliling desa berbagi sembako,” jelasnya.
Begitu pun dengan para kader NasDem di Kabupaten Maros yang setiap Jumat menyediakan makan siang kepada masyarakat usai menunaikan salat Jumat di kawasan Masjid Kuala Mas
“Pemandangan berbagi juga secara konsisten dilakukan para kader di daerah laiinya,” jelasnya.
Dia melanjutkan Gerakan Jumat Berkah NasDem Sulsel tersebut melibatkan berbagai unsur partai.
Mulai dari anggota fraksi, struktur wilayah, kabupaten/kota, hingga sayap partai. Gerakan tersebut juga konsisten digaungkan oleh para kader senior hingga kalangan milenial/gen z.
“Aktivitas Jumat Berkah jadi upaya konsisten NasDem Sulsel menebar kebaikan. Ini jadi salah satu tindakan nyata politik kemanusiaan yang digaungkan Ketua DPW Rusdi Masse Mappasessu,” kata Taqim, yang mantan wartawan.