KABARIKA.ID, MAKASSAR – Di Provinsi Sulawesi Selatan, terdapat lima daerah ditetapkan sebagai kawasan Sentra Ekonomi Garam Rakyat (Segar), yaitu Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Takalar, Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Kepulauan Selayar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari lima kabupaten itu, secara keseluruhan jumlah luas lahan usaha tambak garam di wilayah Sulsel mencapai 1.657,27 hektare.

Untuk meningkatkan produksi garam, dibuatlah Rumah Produksi Bersama (RPB) Garam, di Kabupaten Jeneponto, yang merupakan sentra produksi daram terbesar di Sulsel, dan di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep).

RPB Garam yang ada di Pangkep, disebut telah mampu meningkatkan produksi garam rumah tangga dan industri dari 2 ton per hari menjadi 17 ton dengan kapasitas maksimal 30 ton per hari.

Artinya, keberadaan Rumah Produksi Bersama garam itu, mampu meningkatkan produksi garam, baik untuk rumah tangga dan industri sebanyak 15 ton per hari.

“RPB Garam di Kabupaten Pangkep dari sisi perencanaan tepat waktu, dan telah beroperasi. Sementara revitalisasi akan dilakukan Pasar Rakyat Beroanging di Kabupaten Jeneponto, yang melayani delapan desa di sekitarnya,” sebut Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo menambahkan, RPB Garam di Sulsel, adalah salah satu dari 11 RPB yang ada di Indonesia.

“Rencananya RPB ini akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Semoga beliau (Presiden Jokowi) mau meresmikan, karena ada 11 RPB di 11 Provinsi, salah satunya di Pangkep yang menjadi nominasi lokasi peresmian,” tabah Ashari yang belum memastikan waktunya.”Jadi sudah berproduksi dan tinggal pembenahan di sekitarnya seperti halaman, tempat loading. Insya Allah dalam satu bulan ke depan sudah rampung. Untuk bahannya berasal dari Pangkep, Maros dan Jeneponto, dikelola oleh Koperasi Produsen Mappatuo,” sambung Ashari. (*)