KABARIKA.ID, PANGKEP — Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) pada 5 Juni setiap tahunnya, merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim, pemanasan global, penggundulan hutan, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tingkat Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2024, dipusatkan di Smart Farm PT. Semen Tonasa, Kecamatan Minasate’ne, Kabupaten Pangkep, Rabu (5/06/2024).
Hadir dalam acara tersebut, Pj. Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Zudon Arif Fakrullah, SH, MH, Inspektur Kodam (Irdam) XIV/Hasanuddin Brigjen TNI Dwi Endrosasongko, S.Sos., M.I.P. yang hadir mewakili Pangdam XIV/Hasanuddin, serta sejumlah unsur Forkopimda Sulsel dan Kabupaten Pangkep.
Sedangkan Bupati Pangkep, H. Muh. Yusran Lalogau, S.PI, M.Si bertindak sebagai tuan rumah untuk kegiatan nasional dan internasional tersebut.
Acara ini dirangkaikan dengan pencanangan “Gerakan Sulsel Menanam”, dan diimplementasikan dengan penanaman pohon oleh para anggota Forkopimda Sulsel maupun Forkopimda Kabupaten Pangkep.
Kegiatan menanam pohon ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gerakan menanam pohon, baik itu pohon buah, mangrove, maupun pohon penghijauan.
Masyarakat diharapkan berperan aktif dalam kegiatan penghijauan dan pelestarian lingkungan, demi menjaga kelestarian alam. Hal ini penting karena pohon efektif mengurangi emisi karbon.
Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 adalah “Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience” (Restorasi Lahan, Penggurunan dan Ketahanan terhadap Kekeringan).
Restorasi lahan adalah pilar utama Dekade Restorasi Ekosistem PBB (2021-2030). Topik tersebut merupakan salah satu seruan untuk perlindungan dan kebangkitan ekosistem di seluruh dunia yang sangat penting.
Tema itu juga menyoroti pentingnya tindakan global yang terintegrasi dan terkoneksi dalam sebuah sinkronisasi agenda internasional, untuk memulihkan lahan terdegradasi yang memiliki dampak besar pada ketahanan pangan, pengurangan kemiskinan dan mitigasi perubahan iklim.
Sedangkan tema yang diusung oleh Indonesia pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 adalah, “Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip keadilan”.
Tema ini menjadi pengingat sekaligus ajakan bahwa penyelesaian akar masalah krisis iklim harus dilakukan dengan inovasi yang dilaksanakan secara konsisten oleh seluruh pemangku kepentingan, sekaligus harus mengedepankan prinsip keadilan dan inklusivitas.
Pada sisi lain, prinsip keadilan menekankan bahwa manfaat dari pemulihan lahan harus dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, terutama yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. (*/rus)