Oleh Ahmad Musa Said
Pengurus Pusat Ikatan Alumni (IKA) Unhas
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
SETELAH menempuh penerbangan dari Makassar dan mendarat di Bandara Halim Perdana Kusumah, Mentan Andi Amran Sulaiman (AAS) langsung menuju ke Kantor Kementan untuk memimpin apel pagi dalam rangka Hari Krida Pertanian, di lapangan Kementerian Pertanian.
Dalam arahannya, Mentan AAS mengawali dengan pesan kepada semua aparatur sipil negara yang hadir dengan menyebut mereka, “Sahabatku, saudaraku semua, mari kita fokus untuk membangun pertanian, khususnya komoditas padi dan jagung. Padi dengan pompanisasi, optimalisasi lahan dan perluasan area tanam,” ujarnya.
Jangan ada yang cawe-cawe melakukan percaloan. Kepada Irjen, dia tegaskan agar menindak tegas para calo eksternal termasuk yang membantunya dari pihak internal atau orang dalam.
Ketua Umum IKA Unhas ini bahkan mengacungkan selembar laporan temuan percaloan sambil bertanya, “Kenapa ini saya yang dapatkan?, harusnya laporan ini kalian yang dapatkan, di masa krisis seperti ini, di masa sulit, masih saja ada orang yang ingin memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Saya minta Irjen, periksa, laporkan dan pecat jika terbukti bersalah, setuju?,” serunya yang dijawab setuju secara serempak oleh seluruh peserta apel pagi.
“Kalian ini semua orang hebat, beberapa tahun yang lalu, Anda pernah mencapai swasembada pangan, 2017, 2019 dan 2020. Itu semua Anda yang bekerja untuk mencapainya, maka mari saling men-support untuk mencapai hal tersebut tahun ini dan yang akan datang,” seru AAS penuh semangat.
“Tanpa anda semua, kami tak bisa apa-apa, saya bukan siapa-siapa, karena itu tolong bantu saya, kita saling support untuk menyukseskan program khusus padi dan jagung terutama pompanisasi, PAT dan cetak sawah. Saya tidak minta apa-apa dari kalian selain support dan tolong menolong. Gaji saya tidak pernah saya ambil untuk diri sendiri karena sudah ada anak yatim dan janda yang menantinya. Jadi anda, cukup bekerja dengan baik, itu sudah sangat membantu saya,” ucap owner Tiran Group yang disambut haru oleh seluruh ASN yang hadir.
Pengakuan tulus dari seorang pemimpin akan keterbatasan dirinya disertai apresiasi akan potensi bawahannya, dapat menimbulkan atmosfir kerja sama yang produktif dalam suatu lingkungan kerja. Apalagi dalam lingkungan Kementerian Pertanian yang tidak hanya mengurusi nasib petani, tapi urusan pangan bagi 279 juta warga Indonesia.
Tidak hanya pada stafnya di Kementerian Pertanian, tapi juga kepada lembaga lain seperti Kemhan, TNI, Polri, Kejaksaan, KPK, Kemendagri, Perguruan Tinggi bahkan BRIN, semua diajak oleh Menteri asal Bone ini untuk bahu membahu mendukung program pertanian ini.
Bahkan hampir semua telah dibuatkan ikatan kesetiaan untuk mengawal jihad pangan ini dalam bentuk Nota Kesepahaman (MoU).
Tak jarang dalam sambutan dan arahannya serta komunikasinya via telepon dengan beberapa kolega menteri, Founder AAS Foundation ini berucap, “Tolonglah pak, kita ini sama-sama merah putih, mau dianggarkan di bapak atau kami, silakan, yang penting nasib petani bisa meningkat”.
Hal seperti ini pula yang terungkap saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR. Dia menyebutkan telah bertemu dengan Kepala BRIN dan menyatakan, “Pak ini merah putih untuk Indonesia, terserah namanya apa, terserah mau gajinya di mana, gunakan itu gedung untuk penelitian, karena ini sama APBN RI yang penting plasma nutfah pertanian tetap terjaga, karena kalau rusak, lama lagi kita buat, dan nasib petani makin sulit,” kata Mentan AAS dalam video yang viral di kalangan peneliti BRIN.
Bahkan salah seorang kawan yang mengirimkan tautan video tersebut menelepon saya lalu berucap, “Keren banget menterinya bro, tidak ego sektoral, mau merangkul semua”.
Saya tersenyum sambil memintanya selalu mendoakan kesehatan untuk Menteri yang penggemar bebek palekko ini.
Ya, jihad pangan ini memang tidak dapat dikerjakan sendiri oleh Kementan, program ini butuh bantuan dan kolaborasi dari semua pihak. Semua kita dapat mengambil peran untuk saling menolong dan bahu membahu dalam kebaikan ini. Sebagaimana firman Allah Swt dalam Surah Al Maidah ayat 2: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”.
Maka izinkan kami menyeru: “Tolong-menolonglah dalam pertanian dan swasembada pangan, dan jangan tolong menolong dalam percaloan dan mafia pangan.” Wa ta’aawanuu!!!