KABARIKA.ID, MAKASSAR – Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Cabang Makassar mengadakan Pemeriksaan dan Pengobatan Skabies Gratis 1.000 anak panti asuhan di Lapangan Karebosi, Makassar, Rabu (3/7/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Acara ini menandai kepedulian terhadap penyakit kulit yang masih marak di masyarakat, khususnya di lingkungan padat.
Menurut data Kementerian Kesehatan 2013, prevalensi skabies di Indonesia mencapai 3,9-6% pada masyarakat umum, dan bisa melonjak hingga 84,8% di tempat tinggal komunal seperti panti asuhan.
Hal ini menjadikan Indonesia menduduki peringkat pertama negara dengan beban penyakit skabies tertinggi di tahun 2015, berdasarkan Global Burden of Diseases Study.
Melihat situasi tersebut, Perdoski Makassar tergerak untuk membantu. Prof. Khairuddin Djawad, Ketua Panitia, menjelaskan bahwa skabies mudah menular melalui kontak fisik dan dapat mengganggu aktivitas penderitanya dengan rasa gatal, perih, dan bahkan infeksi kulit.
“Meskipun mudah diatasi, skabies masih terabaikan dan belum menjadi fokus utama penanganan. Oleh karena itu, Perdoski ingin meningkatkan kesadaran masyarakat dan membantu mereka dengan pemeriksaan dan pengobatan gratis,” ujar Prof. Khairuddin.
Lebih lanjut, Prof. Khairuddin menekankan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah penularan skabies. Selain itu, obat-obatan juga disediakan bagi para penderita.
Kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Makassar pun terjalin untuk memastikan kelanjutan pengobatan bagi yang membutuhkan, dengan resep yang diberikan dapat ditebus di Puskesmas terdekat.
Upaya Perdoski ini diapresiasi oleh Museum Rekor Indonesia (MuRI) dengan penghargaan atas pemecahan rekor pemeriksaan dan pengobatan skabies terbanyak. Sebanyak 1.006 peserta tercatat mengikuti, melebihi target 1.000 orang.
“Ini merupakan kegiatan pertama kali dengan dampak positif bagi masyarakat yang tercatat di MuRI,” kata Awan Rahargo, Senior Manager MuRI.
Kegiatan ini melibatkan 90 dokter spesialis kulit dan kelamin dari berbagai daerah di Indonesia, dan didukung oleh Derma XP sebagai solusi pengobatan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sulsel, Andi Mariani, menyambut baik kegiatan ini karena Pemkot Makassar belum memiliki program khusus untuk penanganan skabies.
“Penyakit ini sering dianggap remeh, namun bila dibiarkan dapat menimbulkan dampak jangka panjang,” ujar Andi Mariani. (*)