KABARIKA.ID, MAROS- Sebagai upaya menyukseskan program ketahanan pangan dan program makan bergizi gratis, lima pihak melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di Maros,  Sabtu (13/7/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

MoU para pihak ini menandai kerjasama strategis dalam pengembangan klaster jagung, pakan, dan peternakan.

Penandatanganan MoU yang digagas alumni petani milenial sekaligus melibatkan lima pihak yang berkomitmen untuk meningkatkan produksi dan kualitas pangan di daerah ini.

Kelima pihak yang menadatangani kesepakatan, yakni: Ketua Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Balla Ratea Farm, Koperasi Klaster Jagung Rusli Farm, Kelompok Taruna Tani Jaya Mandiri, Yayasan Ternakita, dan PT Indonesia Sumber Daya Mandiri.

Penandatanganan ini merupakan langkah awal kolaborasi yang bertujuan memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Maros.

Acara tersebut turut disaksikan oleh Tenaga Ahli Menteri Bidang Lingkungan Pertanian Kementerian Pertanian RI, Prof. Dr. Ir. Yusran Jusuf, PLH Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI, Taufik Ratule, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros, Fadli, Direktur Polbangtan, Dr Detia Tri Yunandar, SP, M.Si, Kepala Balai Veteriner.

Juga hadir Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian Batang Kaluku Gowa, Muh Sidik, Kepala Balai Standarisasi Instrumen Tanaman Pengujian Serealia, Dr. Amin Nur, S.P, M.Si, Kepala Balai Standarisasi Instrumen Pertanian Provinsi Sulawesi Selatan, Sri Sasmita Dahlan, S.P, M.Si serta Loka Pengujian Standar Instrumen Tanaman Aneka Umbi.

Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh dari pemerintah dan berbagai instansi terkait dalam mengembangkan sektor pertanian dan peternakan di Maros.

Dalam sambutannya, Prof. Yusran, menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Dengan adanya klaster jagung, pakan, dan peternakan, kita dapat memastikan ketersediaan bahan pangan yang berkualitas bagi masyarakat,” ujarnya.

Foto bersama menandai kegiatan Mou di di P4S Balla Ratea Desa Pucak, Tompobulu, Maros.

Menurut Yusran, Sulawesi Selatan memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan nasional. Dengan pengembangan yang tepat, tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan domestik tetapi juga berkontribusi pada visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

Ir. Haerul, Ketua P4S Balla Ratea selaku tuan rumah, juga mengungkapkan antusiasmenya.

“Sebagai tuan rumah, kami sangat bersemangat untuk mendukung program ini. Kami percaya bahwa melalui kolaborasi ini, kita dapat menciptakan ekosistem pertanian yang lebih baik dan berkelanjutan,” kata Haerul.

Sementara itu, Imran Saputra sebagai mobilizer dan penggerak program petani milenial YESS menekankan pentingnya peran generasi muda dalam inovasi dan pengembangan sektor pertanian.

“Peran petani milenial sangat penting dalam inovasi dan pengembangan klaster sektor pertanian dan peternakan. Kami siap untuk menggerakkan petani milenial agar lebih terlibat dalam pertanian modern dan berkelanjutan,” jelasnya.

Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan produksi jagung dan pakan, serta mengembangkan sektor peternakan di Kabupaten Maros.

Dengan sinergi antara berbagai pihak, program ini diharapkan dapat berjalan lebih efektif dan efisien, sehingga manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

Penandatanganan MoU menjadi tonggak penting dalam upaya bersama meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Maros.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan terwujudnya pertanian yang lebih produktif, berkelanjutan, dan mampu memenuhi kebutuhan pangan yang bergizi bagi seluruh lapisan masyarakat.