KABARIKA.ID, JAKARTA–Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi bergerak cepat melakukan sinkronisasi data pupuk di Kantor Kementerian Pertanian usai mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rakor Pengendalian Inflasi ini digelar di Kemendagri diikuti Bupati dan Gubernur se-Indonesia secara hybrid bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Senin, 15 Juni 2024.

Dalam rapat yang dipimpin Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Dirut Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengemukakan bahwa hingga 11 Juli 2024, dari 478 wilayah yang mendapatkan alokasi pupuk subsidi, terdapat 12 kabupaten telah kehabisan pasokan pupuk Urea, dan 71 kabupaten diprediksi akan kehabisan stok pupuknya pada akhir Juli 2024.

Berdasarkan peta paparan Rahmad, wilayah-wilayah yang mengalami kehabisan pupuk subsidi meliputi Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, hingga Sumatera Utara.

Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena daerah-daerah tersebut merupakan sentra produksi beras yang sangat penting bagi ketahanan pangan nasional.

Dirut Pupuk Indonesia (kanan) bersama Mentan Andi Amran Sulaiman (kiri) dan Mendagri Tito Karnavian pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi di Kemendagri, Senin (15/7/2024). Foto: Humas Kementan.

Mentan Amran pun langsung menyela karena peta paparan Pupuk Indonesia menujukkan warna merah di daerah sentra penghasil beras utama di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

“Ini berbahaya kalau daerah-daerah sentra produksi tidak menanam karena pupuk tidak ada,” kata Amran.

Menurut Amran, semua program yang sudah dijalankan di lapangan akan sia-sia karena pupuk tidak tersedia.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) ini lalu menugaskan Dirjen terkait menyelesaikan hal ini dalam waktu dua hari.

Setelah pokok permasalahan disampaikan oleh Mentan dan akan diatasi, rapat lantas menyepakati untuk segera melakukan pertemuan teknis, persuratan, sinkronisasi data dan volume riel pupuk di daeah-daerah.

Karenanya, hari itu juga Dirut Pupuk Indonesia tidak langsung pulang ke kantornya di Tanah Abang III, tapi berbelok ke kantor pusat Kementan di Pasar Minggu, Ragunan untuk berkoordinasi dengan Mentan Amran.

Di Kementan, Rahmad memilih tempat kerja di ruangan Tenaga Ahli Menteri (TAM) yang berdampingan dengan ruang kerja menteri.

Rahmad mengajak tiga stafnya untuk mengupdate data, melakukan sinkronisasi, menyiapkan surat dan sebagainya hingga sore.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi. Foto: Dokumen Pupuk Indonesia.

Profile Rahmad Pribadi

Rahmad Pribadi lahir di Daerah Istimewa Yogyakarta, 13 April 1970. Pria kelahiran 54 tahun lalu menempuh pendidikan tinggi di Amerika Serikat.

Gelar Sarjana Bisnis Administrasi diperoleh dari University of Texas at Austin (UT Austin), sedangkan gelar magister administrasi publik diperoleh dari kampus prestisius dunia Harvard University.

Rahmad memulai karier di Caltex Pacific Indonesia (1993 – 1997) lalu dilanjutkan di Grup Bakrie (hingga menjadi CEO Bakrie Niagatama (2000 – 2005).

Kemudian dirinya juga sempat bertugas sebagai Penasehat Dewan Direksi Pertamina EP Libya LTD (2005 – 2009) dan menjadi Direktur Puri Petroleum Resources Limited (2009 – 2016).

Rahmad di industri petrokimia setelah menjadi Direktur Petrokimia Gresik dari 2016 sampai 2017. Kemudian dirinya menjabat sebagai Direktur Utama Semen Baturaja (2017 – 2018).

Rahmad kemudian kembali ke Petrokimia Gresik menjadi Presiden Direktur hingga 2020 lalu menjabat sebagai Direktur Utama Pupuk Kalimantan Timur sebelum akhirnya diangkat menjadi Direktur Utama Pupuk Indonesia.

Berdadarkan latar belakang pendidikam dan karier, tak heran jika Rahmad langsung melakukan akselerasi dan seharian berkantor di Kementan untuk kelancaran dan ketersediaan pupuk bagi petani.

Rahmad membuktikan kalimat Mentan Amran yang menyatakan, kalau urusan dengan petani harus ada solusi.

Untuk itulah Dirut Pupuk Indonesia langsung menindaklanjuti hasil Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi bersama Mentan Amran Sulaiman di Kemendagri hari itu dengan sigap.