KABARIKA.ID, JAKARTA–Pada momen jalan pagi di lingkungan kompleks kantor Kementerian Pertanian, Jumat 19 Juli 2024, Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman memanggil kepala tim keamanan untuk jalan di sampingnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala sekuriti tersebut lalu ditanyai tentang kondisi keamanan kantor. Salah satu yang diingatkannya adalah jangan sampai ada satupun karyawan Kementan mengkonsumsi minuman keras (miras).
Tak tanggung-tanggung tegasnya, kalau tak mau berhenti, pecat. Apalagi setelah diberi peringatan namun tidak ada perubahan.
Ini suatu bentuk antisipasi atau pencegahan dari kemunkaran. Di mana dalam semua agama, minuman keras ini adalah hal yang dilarang.
Dalam Al Qur’an sendiri Allah Swt memperingatkan bahayanya. “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu dengan khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (Al-Maaidah 5 : 90-91)
Beberapa hari sebelumnya di momen jalan pagi juga, Mentan AAS mengingatkan jajaran eselon II agar jangan ada yang terlibat judi online.
Yang dilakukan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (IKA UNHAS) ini masuk kategori dakwah dalam bentuk nahi munkar atau mencegah kemunkaran. Hal yang mulai jarang dilakukan saat ini dengan dalih menghargai hak orang lain.
Padahal nahi munkar ini bertujuan untuk mencegah kerusakan di tengah masyarakat. Tentu dalam konteks Kementan adalah mencegah rusaknya mental karyawan kementerian yang tengah berbenah untuk mencapai kembali swasembada pangan ini. Apalagi ada visi besar untuk menjadi lumbung pangan dunia.
Cita-cita mulia ini membutuhkan produktivitas dan kerja simultan yang dapat terhambat jika personil dan individu di Kementan tidak solid dalam barisan jihad pangan ini.
Minuman keras dapat menurunkan produktifitas karena seseorang membutuhkan waktu untuk recovery dari efek memabukkannya.
Begitupun judi, akan memicu jiwa jadi pengangan-angan, berharap meraih untung tanpa kerja keras, mempertaruhkan nasib pada undian, bukan dengan bersungguh-sungguh kerja nyata.
Apalagi jika tertimpa kerugian yang menyebabkan utang, permasalahan rumah tangga, maka tentu karyawan tersebut akan terbebani utang dan fokusnya teralihkan dari bagaimana mencapai tujuan bersama menjadi melunasi utang pribadi.
Terlebih judi online yang betul-betul merugikan masyarakat Indonesia, dinyatakan sampai kuartal pertama saja sudah 100 Triliun Rupiah dana masyarakat lari ke luar negeri karena judi online ini.
Dakwah amar ma’ruf nahi munkar ini sendiri sangat berbahaya jika ditinggalkan. Rasulullah SAW bersabda “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangannya, hendaknya kalian beramar ma’ruf dan nahi munkar atau jika tidak niscaya Allah akan mengirimkan siksa-NYa dari sisi-Nya kepada kalian, kemudian kalian memohon kepada-Nya namun do’a kalian tidak lagi dikabulkan” (HR Tirmidzi : 2095)
Ibarat nakhoda di suatu bahtera, maka Ketua Umum IKA UNHAS ini melakukan nahi munkar dengan mencegah awak kapalnya yang sedang membuat lubang di lambung kapal.
Jika tak dicegah, maka kapal dapat tenggelam. Mencegah kemunkaran ini sendiri wajib dilakukan semampu kita, dengan tangan kekuasaan, lisan dan kata-kata maupun hanya dalam hati dan doa (HR. Nasai : 4922)
Owner Tiran Group ini sedang melakukan nahi munkar dengan menggunakan tangannya, wewenang dan kekuasaannya. Demi tercapainya swasembada pangan dan visi lumbung pangan dunia, potensi kemungkaran yang dapat merusak memang harus dieliminir.
Dan meskipun arahan ini disampaikan di lingkup Kementan, tentu juga berguna bagi kita semua. Semangat!