KABARIKA.ID, MAKASSAR – Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman (ASS) dan Fatmawati Rusdi, mendapat.dukungan dari sejumlah Parpol maju pada Pilkada Gubernur Sulsel, 27 November 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari 10 parpol yang menempatkan wakilnya di DPRD Sulsel, lima parpol disebut memberi dukungan kepada pasangan ASS-Fatma.
Parpol tersebut adalah Nasdem (17 kursi), PAN (4 kursi), Demokrat (7 kursi), Gerindra (13 kursi), dan Golkar (14 kursi).
Sehingga pasangan tersebut hampir pasti mengantongi 55 kursi dari total 85 kursi di DPRD Sulsel.
Dengan demikian, PKS (7 kursi) belum bersuara. Namun, kemungkinan besar partai-partai tersebut masih akan mengusung pasangan ASS-Fatma.
PPP (8 kursi) dan PDI Perjuangan (6 kursi) telah memberikan surat tugas sebagai bakal calon Gubernur Sulsel kepada Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto.
Danny masih membutuhkan 3 kursi lagi agar bisa mencukupkan syarat maju di kontestasi Pilgub Sulsel.
Sementara PKB (8 kursi) belum mengambil sikap, dan Hanura (1 kursi) memberikan surat tugas kepada mantan Wali Kota Makassar dua periode, 2004-2014, Ilham Arief Sirajuddin.
Melihat kondisi tersebut, Direktur Eksekutif PT Indeks Politika Indonesia (PT IPI), Suwadi Idris Amir, mengatakan Sudirman dan Fatma memiliki potensi besar untuk memenangkan Pilgub Sulsel.
“Itu karena ASS dan Fatma memiliki kekuatan elektabilitas dan kekuatan isi tas, sehingga mereka dapat dengan mudah menggaet partai-partai politik lainnya,” ungkap Suwadi dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (29/7/2024).
Menurut Suwadi, Sudirman dan Fatma tinggal mengkaji matang pilihannya, apakah melawan kotak kosong atau memilih head-to-head dengan lawan lainnya.
Terlebih, hasil survei terakhir PT IPI menunjukkan bahwa Sudirman dan Fatma, jika head-to-head dengan Danny Pomanto, memiliki elektabilitas sebesar 56%, sedangkan Danny hanya memiliki elektabilitas sebesar 20%.
“Jika ASS dan Fatma melawan kotak kosong, mereka memiliki elektabilitas sebesar 69%, sedangkan sisanya 31% menjadi undecided voter,” pungkas Suwadi.
Menanggapi hal itu, politisi PPP yang saat ini menjabat Wakil Ketua MPR RI, Amir Uskara, mengatakan bahwa dinamika Pilgub Sulsel masih tinggi.
“Pada tanggal 27-29 Agustus 2024 nanti, kita akan melihat siapa yang mendaftar, berapa partai yang mendaftar, siapa saja calonnya masuk, dan siapa yang tidak masuk. Saya kira seluruh Indonesia akan melihat proses ini,” katanya.
Kendati demikian, Amir tidak membantah potensi terjadinya kotak kosong di Pilgub Sulsel.
Namun, ia menegaskan bahwa potensi kotak kosong tidak hanya ada di Sulsel, tetapi juga di seluruh Indonesia.
“Saya berpendapat bahwa dalam proses demokrasi, sebaiknya jangan ada kotak kosong. Memberikan ruang kepada masyarakat untuk menentukan pilihan,” jelas Amir Uskara.
Terkait usungan PPP sendiri di Pilgub Sulsel, Amir mengaku bahwa internal PPP masih berhitung.
“Saya kira dalam konstelasi politik, setiap partai punya hitung-hitungan dalam mengeluarkan sebuah rekomendasi. Kita akan melihat apa yang menjadi harapan masyarakat dan mempertimbangkannya,” akunya. (*)