KABARIKA.ID, MAKASSAR — Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiga hari lalu mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 23 Tahun 2024 tentang Hari Desa, yang menetapkan 15 Januari sebagai Hari Desa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Keppres tersebut ditandatangani oleh Presiden Jokowi pada Rabu, 31 Juli 2024.

Salah satu konsiderans Keppres tersebut menyebutkan bahwa desa merupakan unsur penyelenggara pemerintahan yang langsung melayani masyarakat, dengan segala keanekaragaman adat istiadat dan budayanya, memiliki peran penting dalam pemerataan kesejahteraan dan memperkokoh bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lalu, bagaimana potret status desa di Indonesia saat ini?

Menurut data Indeks Desa Membangun (IDM) 2023 yang dikeluarkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), status desa di Indonesia terus mengalami kemajuan.

IDM merupakan sistem yang menempatkan desa dalam empat kategori. Yaitu, sangat tertinggal, tertinggal, berkembang, maju, dan mandiri.

Jumlah desa dengan status desa “sangat tertinggal” turun dari 13.453 desa pada 2020 menjadi 4.850 desa pada 2023.

Sedangkan untuk desa yang berstatus “desa tertinggal” jumlahnya berkurang sebanyak 26.438 desa, dari 33.592 desa pada 2020 menjadi 7.154 desa pada 2023.

Selanjutnya, desa yang statusnya “berkembang” jumlahnya bertambah sebanyak 5.884 desa. Pada 2020 berjumlah 22.882 desa, kemudian bertambah menjadi 28.766 desa pada 2023.

Jumlah desa yang status “maju” juga bertambah secara signifikan sebanyak 19.427 desa, dari 3.608 desa pada 2020 menjadi 23.035 desa pada 2023.

Adapun desa dengan status tertinggi, yaitu “desa mandiri” juga mengalami pertambahan yang mengesankan sebanyak 11.282 desa. Pada 2020 jumlah desa mandiri sebanyak 819 desa meningkat menjadi 11.456 desa pada 2023.

Menurut Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar target mewujudkan 6.444 desa mandiri pada tahun 2024, telah tercapai pada tahun 2023.

“Namun, target pencapaian desa berkembang dan desa tertinggal masih belum dapat dicapai pada tahun 2023. Inilah yang harus kita optimalkan pada tahun 2024 ini,” ujar Abdul Halim. (rus)