KABARIKA.ID, JAKARTA-Universitas Hasanuddin, melalui Direktorat Inovasi dan Kekayaan Intelektual, dengan bangga mempersembahkan pameran lukisan tunggal karya pelukis Indonesia Ni Nyoman Rosita Ujianti, juga dikenal sebagai Rosita Ujianti Yordey, yang saat ini menetap di Strasbourg, Prancis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pameran yang berjudul ‘Warna Rosi: Dialog Budaya Timur-Barat’ ini, merupakan hasil kolaborasi antara UNHAS dan sang pelukis, Selasa (6/7/2024), yang berlangsung mulai pukul 09.00 Wita di Lantai 1 Gedung Rektorat, Kampus Universitas Hasanuddin, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan.
Rosita, yang hadir langsung di pameran, membagikan inspirasi dan proses kreatif di balik karya-karyanya.
Menurutnya, lukisan-lukisannya berfungsi sebagai media untuk menyampaikan pikiran, emosi, dan pengalaman hidupnya.
Karya-karyanya mencerminkan perasaan mendalam dan semangat hidup yang dipengaruhi oleh dua budaya yang berbeda, Indonesia dan Prancis.
Teknik melukis yang unik digunakan dalam karya-karyanya, yaitu dengan menyentuhkan warna dengan jari-jari langsung di atas kanvas.
“Awalnya ini adalah hobi, karya yang dihasilkan ini adalah ekspresi batiniah, yang sulit untuk dideskripsikan, yang muncul secara tiba-tiba. Seperti mengkomunikasikan hal yang abstrak menjadi terlihat jelas. Lukisan yang dihasilkan adalah lukisan otentik, yang tidak akan dibuat untuk kedua kalinya,” jelas Rosita.
Mewakili UNHAS, Direktur Inovasi dan Kekayaan Intelektual Asmi Citra Malina menjelaskan, pameran ini bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada mahasiswa, dosen, dan seluruh sivitas akademika UNHAS, dengan harapan dapat mengaktualisasikan ide menjadi karya inovatif.
Dirinya berharap bahwa kolaborasi ini dapat memperluas pengembangan seni di kalangan akademika UNHAS.
“Ini adalah produk inovasi, karena teknik melukis yang dilakukan oleh pelukis Rosi dengan menyentuh warna langsung dengan jari-jarinya. Lukisan yang dihasilkan sangat menginspirasi, dan diharapkan setiap makna lukisan tersebut bisa tersampaikan dengan baik kepada para sivitas akademika UNHAS Persiapan ini kami lakukan tidak memerlukan banyak waktu, dengan hasil yang memuaskan dan sekiranya keindahan dan makna lukisan bisa tersampaikan dengan baik,” urai Asmi Citra.
Pameran ‘Warna Rosi’ mencerminkan perasaan dan semangat dalam dua budaya berbeda, mengajak pengunjung untuk merasakan kedalaman emosional dan spiritual dari setiap karya yang dipamerkan.
Pameran ini mengomunikasikan budaya melalui seni, berbagi wawasan dan kecintaan pada budaya Indonesia, serta menyoroti pentingnya warna dalam setiap karya. (*)