KABARIKA.ID, MAKASSAR – Pelestarian budaya melalui literatur sangatlah penting, terutama di era globalisasi yang sering kali menantang identitas lokal, akibat derasnya arus modernisasi, yang membuat orang sering lupa akar budaya dan sejarah yang menjadi dasar dari jati diri bangsa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal itu disampaikan Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Jamaluddin Jompa (Prof JJ), saat menghadiri peluncuran buku “Lontara Duri: Asal Mula Kerajaan Tallu Batupapan” karya Prof HM Syukur Abdullah, mantan Dekan Fisip UNHAS.
Menurut Prof JJ, saat peluncuran buku di Gedung Ipteks, Kampus UNHAS Tamalanrea, Makassar, Selasa (20/8/2024).
Peluncuran buku ini merupakan bukti nyata dari dedikasi, komitmen, dan kerja keras berbagai pihak terutama kepada Syukur Foundation.
“Yang menjadi inisiator dalam menggali, merangkum, dan menyajikan kembali sejarah yang sarat akan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal. Selamat dan rasa bangga atas terbitnya buku tersebut,” kata Prof JJ.
Prof Syukur adalah orang cerdas dan memberikan banyak sumbangsih untuk masyarakat.
Lelaki kelahiran Enrekang ini menjadi mahasiswa terbaik pertama tahun 1961 di Fakultas Tata Praja yang kini dikenal sebagai Fakultas Sosial Politik.
Tiga tahun berselang, dirinya menjadi sarjana Sospol ke-24 di Unhas.
Ia menambahkan, buku tersebut bukan sekadar kumpulan teks atau naskah kuno.
“Ini adalah jejak warisan sejarah yang tak ternilai harganya, yang menceritakan tentang asal-usul, perjuangan, dan kehidupan masyarakat Kerajaan Tallu Batu Papan di tanah Sulawesi Selatan,” tambah Prof JJ.
Sebagai institusi pendidikan tinggi, dia lalu menyebutkan, UNHAS memiliki tanggung jawab moral dan akademik untuk turut serta dalam upaya pelestarian sejarah dan budaya.
“Salah satu misinya adalah menjadi pusat unggulan yang tidak hanya berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga pada pelestarian nilai-nilai budaya dan sejarah,” kata Rektor JJ memberi contoh.
Ia pun berharap, buku itu, dapat menjadi sumber inspirasi bagi kita semua, terutama bagi generasi muda.
“Kita perlu mengajarkan kepada generasi penerus bahwa memahami dan mencintai budaya sendiri adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai pewaris peradaban,” lanjut Prof JJ.
Ada pun judul bukunya, yaitu Lontara Duri: Asal Mula Kerajaan Tallu Batupapan diterbitkan oleh Syukur Foundation dan didukung oleh Dana Indonesiana dan LPDP.(*)