KABARIKA.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahjanto mengatakan Pemerintah akan membangun tiga Pusat Data Nasional (PDN), yaitu di Cikarang Bekasi, Batam, dan IKN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hal tersebut diungkapkan Hadi dalam Rapat Kerja Komisi I DPR yang membahas penanganan serangan siber Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), Senin (23/09/2024) di Ruang Rapat Komisi I DPR.

“Pemerintah akan membangun tiga Pusat Data Nasional (PDN). Pertama di Cikarang, kedua di Batam, dan ketiga di IKN melalui skema soft loan. Pembangunan PDN Cikarang dalam proses saat ini 83 persen dengan memanfaatkan soft loan,” ujar Hadi.

Selain membangun tiga PDN, Pemerintah juga meningkatkan sistem backup data PDN dan PDNS dari potensi serangan siber.

Pemerintah juga akan meningkat kapasitas SDM di PDN, agar insiden serangan siber tidak kembali terjadi di masa mendatang.

“Untuk mencegah kejadian serupa, kita telah tingkatkan sistem backup data yang berada di call site Batam berkapasitas storage 4 peta byte. Seiring dengan serangan ini kami menyadari betapa pentingnya peningkatan kapasitas tenaga profesional yang terlibat dalam pengelolaan penanganan siber di PDNS dan operator tenan,” kata Hadi.

Hadi menambahkan, pihaknya juga terus melakukan pelatihan administratif bagi operator, sistem, dan operator PDNS serta operator tenan. Hal ini dilakukan agar sistem keamanan siber PDN dapat selalu update dalam menghadapi sejumlah potensi serangan siber.

Hadi juga mengatakan bahwa Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang pernah diretas bakal tetap digunakan.

Menurut hadi, hal itu dilakukan berdasarkan permintaan dari sejumlah tenant untuk tetap menggunakan fasilitas digital tersebut.

Sejauh ini, dia memastikan PDNS 2 Surabaya itu sudah pulih 100 persen dari gangguan peretasan.

“Karena keinginan dari tenant akan tetap menggunakan PDNS 2, sehingga kita melakukan pembangunan sistem di PDNS 2 Surabaya. Dan bulan Agustus, kemarin sudah selesai,” kata Hadi.

Dengan begitu, lanjut Hadi, PDNS 2 Surabaya akan tetap aktif sebagai pusat data untuk melayani masyarakat. (rus)