KABARIKA.ID, MAKASSAR– Tidak ada lagi kerepotan yang dialami masyarakat di Sinjai untuk mendapatkan layanan kesehatan dalam lima tahun terakhir. Mereka tak perlu lagi bolak balik dari satu kantor ke kantor lainnya dalam pengurusan kelengkapan adminstrasi yang dibutuhkan. Bagi masyarakat, apalagi masyarakat di desa yang jarang berhubungan dengan aparat pemerintah, itu sungguh merepotkan. Tidak jarang kerepotan berujung pada kekesalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keluhan pelayan yang kurang menyenangkan semacam itu tak lagi terdengar sejak Andi Seto Gadhista Asapa menjabat bupati di kabupaten ini. Dilantik pada 26 September 2018, kurang dari dua bulan ia meresmikan Gerai Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Peresmian bersamaan dengan peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-54 pada 15 November 2018. Tujuannya untuk mendekatkan akses pelayanan administrasi masyarakat.
Gerai melibatkan semua unsur terkait seperti Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Jasa Raharja, Dinas Kependudukan dan Pencacatan Sipil (Dukcapil), serta Dinas Sosial. Unsur-unsur ini bersama-sama dan terpadu memberikan pelayanan dalam hal jamiman kesehatan–sesuatu yang sebelumnya kerap menjadi kendala dan banyak dikeluhkan masyarakat.
Sebelum adanya gerai, pasien kerap merasa kesal dengan kerepotan dalam pengurusan kelengkapan administrasi yang diperlukan. Akibatnya, mereka merasakan pelayanan yang kurang bagus. Pangkal soal, karena pasien atau keluarga harus berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dalam melakukan pengurusan.
Gerai Pelayanan Terpadu Satu Pintu memangkas mata rantai birokrasi itu. Pelayanan terpadu memudahkan masyarakat mengakses pelayanan administrasi pasien dalam hal penerbitan jaminan kesehatan. Keluarga pasien tidak perlu lagi datang ke kantor Dukcapil, BPJS, Dinas Sosial, atau Jasa Raharja untuk penerbitan kartu jaminan tersebut.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sinjai memberikan layanan kesehatan gratis kepada warga kurang mampu. Dalam program layanan kesehatan gratis ini, warga kurang mampu dapat berobat di Puskesmas hingga rumah sakit umum daerah tanpa dipungut biaya. Hal yang sama berlaku jika pasien terpaksa harus dirujuk ke rumah sakit di luar Sinjai, misalnya ke Makassar. Semua biaya pengobatan ditanggung BPJS Kesehatan.
Di Makassar disediakan Rumah Singgah untuk pasien dan keluarganya. Mereka didampingi petugas kesehatan dengan memberikan pelayanan semua kebutuhan pasien hingga pengobatan selesai. Tak berlebihan bila disebut Sinjai satu-satunya kabupaten di Sulawei Selatan yang menyediakan Rumah Singgah bagi warganya yang menjalani pengobatan di Makassar.
Keluarga pasien yang tidak memiliki kartu jaminan kesehatan cukup datang ke petugas gerai yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dengan membawa foto copy Kartu Keluarga (KK) dan foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP). Dari situ dibuatkan surat keterangan atau pengantar oleh petugas Dinas Sosial dengan melampirkan surat keterangan opname dari RSUD. Petugas BPJS kemudian menebitkan kartu jaminan pasien. Singkat, efisien, masyarakat pun terbantu.
Pasien Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang ingin dibuatkan akta lahir anaknya, bisa melengkapi berkas seperti KK, KTP ibu dan ayah, akta nikah ibu dan ayah, dan surat keterangan lahir dari RSUD. Berdasarkan berkas-berkas tersebut, Dukcapil membuatkan KK dan akta kelahiran yang baru untuk keluarga tersebut. Tak hanya itu, pasien akibat kecelakaan pun akan dilayani petugas dari Jasa Raharja.
Di gerai tidak hanya melayani pasien yang ingin menerbitkan kartu BPJS. Tim dari Dinas Kesehatan juga melayani pasien di RSUD yang rujukan onlinenya dari puskesmas bermasalah. Dalam kondisi seperti itu, tim memberikan bantuan dengan melaporkan agar rujukannya diaktifkan kembali supaya pasien tidak perlu kembali ke puskesmas. Bantuan serupa diberikan kepada warga yang bermasalah dengan data kependudukan untuk kelengkapan pengurusan Jasa Raharja saat mengalami kecelakaan lalu lintas.
Masyarakat merasa terbantu dengan adanya gerai layanan satu pintu. Mereka tidak perlu lagi ke kantor BPJS, Dinas Sosial, Dukcapil, dan Jasa Raharja untuk mendapatkan pelayanan. Cukup datang ke gerai, tidak mesti berpindah dari satu kantor ke kantor pelayanan lainnya. Praktis, efisien, masyarakat pun senang.
Andi Seto telah membuktikan kehadiran pemerintah di tengah masyarakat dalam memberikan pelayanan. Pembuktian itu ditunjukkan setelah kurang dari dari dua bulan sejak diberi amanah menjabat Bupati Sinjai. Seto menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Peningkatan itu diharapkan bermuara pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah ini. Komitmen yang sama akan dia lakukan bila diberi amanah menjabat Wali Kota Makassar bersama Rezki Mulfiati Lutfi. (*)