KABARIKA.ID, JAKARTA — Pameran Temporer Kudus 2024 secara perdana hadir di Museum Kretek Kudus dengan menyajikan pengalaman unik bagi para pengunjung untuk memahami lebih dalam sejarah dan kebudayaan kretek di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak hanya menyoroti aspek sejarah, Pameran Temporer Museum Kretek juga memadukan elemen edukasi dan interaktif, sehingga pengunjung dapat merasakan langsung proses pembuatan dan evolusi rokok kretek dari masa ke masa.
Pasalnya, besar kontribusi Kota Kudus dalam perkembangan sejarah kretek di tanah air, mendorong para produsen rokok asal Kudus —tak terkecuali Nojorono, Museum Kretek dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, berkolaborasi untuk menghadirkan Pameran Temporer Museum Kretek yang dapat dikunjungi secara gratis dan terbuka untuk umum.
Nojorono Kudus turut berkontribusi dengan melengkapi berbagai koleksi museum untuk dipamerkan, diantaranya yakni menyediakan alat Rajang, Becak Sistem Abon, Meja Giling dan lainnya.
Arief Goenadibrata selaku Direktur PT Nojorono Tobacco International memaparkan dalam kesempatan yang terpisah, bahwa itikad Nojorono Kudus dalam melengkapi materi bernilai sejarah kepada Museum Kretek merupakan salah satu bentuk dukungan Nojorono Kudus dalam mempertahankan eksistensi budaya Kretek kepada pendidikan.
“Kami berharap kontribusi ini dapat memberikan wawasan baru kepada generasi muda tentang pentingnya budaya kretek dalam sejarah Indonesia. Kami ingin memastikan bahwa kekayaan budaya ini tidak hanya menjadi bagian dari masa lalu, tetapi juga menjadi inspirasi bagi masa depan. Dengan adanya koleksi yang lebih kaya dan variatif, pengunjung museum dapat merasakan perjalanan sejarah dan memahami lebih dalam tentang peran kretek dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia,” tutur Arief dalam keterangannya, Selasa (29/10/2024).
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Mutrikah. Ia menjelaskan bahwa acara yang digelar selama tiga hari ini merupakan kegiatan yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Kudus, dalam rangka mengenalkan kembali Museum Kretek kepada masyarakat dengan kekayaan koleksi sejarah kretek di Indonesia.
“Keikutsertaan keluarga kretek untuk memamerkan koleksi bersejarahnya. Ini pameran yang bisa memberikan edukasi kepada masyarakat Kudus secara runut. Dari yang tidak tahu menjadi tahu apa saja orang-orang zaman dulu memasarkan produk rokoknya, hingga kini menjadi besar seperti saat ini,” ungkap Mutrikah.
Ia mengatakan, selain itu acara dimeriahkan dengan panggung seni yang akan diisi berbagai pentas seni. Pentas kesenian itu melibatkan berbagai unsur seperti pegiat seni dan siswa sekolah.
”Pentas yang disuguhkan beragam. Mulai dari tari-tarian, teater, hingga musik. Selain itu kami menggandeng dari UMKM dan pelaku ekonomi kreatif. Mereka membawa produk terbaiknya untuk dipamerkan di sekitar lokasi. Tentu kami berharap pameran ini bisa membangkitkan semangat bagi generasi muda untuk ikut serta melestarikan budaya lokal,” tutup Mutrikah. (*)