KABARIKA.ID, MAKASSAR — Birokrat Sulsel Jufri Rahman berhasil meraih gelar doktor dalam bidang ilmu pemerintahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekretaris Daerah Pemprov Sulsel berhasil mempertahankan judul disertasinya Selasa, 3 Desember 2024.
Sidang promosi doktor digelra di Ruang Sidang Gedung Sekolah Pasca Sarjana IPDN, Jakarta Selatan.
Ia menulis disertasi yang berjudul Kepemimpinan Digital dalam Mewujudkan Reformasi Birokrasi di Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
Penelitian tersebut membahas isu krusial mengenai belum optimalnya reformasi birokrasi yang telah dilakukan selama bertahun-tahun di Provinsi Sulsel.
Jufri Rahman sebelumnya pernah menempuh pendidikan magister Administrasi Publik di STIA LAN dan UNHAS 2001.
Kini Jufri Rahman resmi bergelar doktor.
Ia predikat Cum Laude dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,87 sebagai lulusan ke-308 Program Doktor Ilmu Pemerintahan Sekolah Pascasarjana IPDN.
Dalam penelitiannya, Jufri Rahman mengungkapkan, masih terdapat tantangan berupa patologi birokrasi yang menghambat pelayanan publik.
Jufri menekankan pentingnya pelayanan cepat dan memuaskan bagi masyarakat sebagai harapan utama reformasi ini.
Melalui penelitian ini, Jufri menganalisis peran kepemimpinan digital dalam mendukung reformasi birokrasi. Dia merumuskan model kepemimpinan digital yang efektif untuk diterapkan oleh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Sulsel.
Penelitian ini tidak hanya relevan bagi wilayah tersebut, tetapi juga memberikan potensi untuk diterapkan secara lebih luas di seluruh Indonesia.
Penjabat Gubernur Sulsel, Prof Zudan Arif Fakrulloh yang hadir mengucapkan selamat kepada Dr Jufri Rahman atas pencapaian luar biasanya.
“Capaian ini sangat membanggakan bagi seluruh jajaran Pemprov Sulawesi Selatan. Disertasi beliau bisa diaplikasikan tidak hanya di Sulawesi Selatan tetapi juga berpotensi dimodifikasi untuk diterapkan di berbagai daerah lain di Indonesia,” ujarnya.
Sidang diawaki oleh Rektor IPDN sekaligus Ketua Sidang terbuka, Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo, MM., dan para promotor yaitu Prof. Dr. Muh. Ilham, M.Si., (Direktur Sekolah Pascasarjana IPDN), Prof. Dr. Hyronimus Rowa, M.Si., (Wakil Rektor I IPDN), serta Dr. Baharudin Tahir, S.Sos., M.Si.
Dalam kesempatan tersebut, Dr Baharuddin Tahir mengatakan, Dr Jufri Rahman adalah sosok luar biasa yang mampu menyelesaikan disertasi ini meskipun memiliki kesibukan sebagai Staf Ahli Menpan dan Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel.
Dengan pencapaian ini, harapan besar tertuju kepada penerapan kepemimpinan digital dalam reformasi birokrasi demi meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan lebih baik lagi ke depan.
Dia juga percaya bahwa rekomendasi dan temuan dari disertasi ini akan sangat bermanfaat dalam konteks birokrasi di Sulsel.
“Disertasi tentang kepemimpinan digital juga update sesuai dengan konteks yang ada sekarang dan kita meyakini bahwa seluruh rekomendasi dan kemudian temuan-temuannya bisa diaplikasikan dalam konteks birokrasi di Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Adapun Jufri Rahman menyampaikan rasa syukurnya kepada Allah Subhana Wa Taala atas ridho-Nya yang membawanya ke tahap ini.
Jufri menekankan pentingnya aplikasi dari disertasinya dalam kebijakan pemerintah Sulsel.
Dia berharap bahwa hasil penelitiannya dapat memenuhi arahan para penguji dan promotor serta memberikan kontribusi nyata bagi perubahan birokrasi di wilayah tersebut.
“Menurut Prof. Hadi Prabowo, Itu harus dalam bentuk kebijakan. Karena itu dengan terpilihnya gubernur baru tentu kita akan menyusun RPJMD, tentu kita akan masukkan nilai-nilai leadership dan lokal wisdom ke dalam RPJMD Gubernur yang akan datang,” ujarnya.
Hal ini menunjukkan bahwa dengan terpilihnya gubernur yang baru, ada peluang untuk mereformasi birokrasi dengan pendekatan digital yang lebih efektif.
Implementasi dari nilai-nilai kepemimpinan dan kearifan lokal diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik serta mendukung pelaksanaan pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel.
Sidang ini menjadi langkah penting bagi Jufri Rahman untuk berkontribusi pada pembangunan wilayahnya melalui penelitian yang relevan dan aplikatif.(*)