KABARIKA.ID, GOWA-Dalam rangka memperluas wawasan mahasiswa tentang dunia industri, Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Gowa menyelenggarakan kuliah tamu dengan tema “Peran Alumni Teknik Mesin pada Proses Pengadaan Proyek EPC” pada Rabu, 11 Desember 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Acara yang diadakan di ruang CSA Lt.1 Fakultas Teknik Gowa ini menghadirkan Amril Taufik Gobel, Vice President Procurement EPC dan Investasi Divisi SCM PT Nindya Karya, sebagai pembicara utama.

Dalam sambutannya, Ketua Departemen Teknik Mesin Universitas Unhas DR.Muhammad Syahid,ST,MT, menyampaikan pentingnya program kuliah tamu dalam menjembatani dunia akademik dan industri.

“Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan praktisi industri terkemuka agar mahasiswa dapat memahami aplikasi nyata dari ilmu yang mereka pelajari. Kolaborasi ini diharapkan mempersiapkan mereka untuk menjadi tenaga profesional yang kompeten dan siap bersaing,” ungkapnya.

Dalam paparannya, Amril Taufik Gobel menjelaskan peran strategis lulusan Teknik Mesin dalam mendukung keberhasilan proyek Engineering, Procurement, and Construction (EPC).

“Alumni Teknik Mesin memiliki kemampuan teknis yang sangat diperlukan dalam setiap tahap pengadaan, mulai dari perencanaan, evaluasi penawaran, hingga pengawasan pelaksanaan proyek,” ujar Alumni Teknik Mesin Unhas Angkatan 1989 ini bersemangat.

Amril juga memaparkan sejumlah tantangan yang dihadapi dalam proses pengadaan proyek EPC, seperti pemilihan vendor yang tepat, pengendalian biaya, dan manajemen risiko.

“Integritas, keahlian teknis, dan kemampuan komunikasi menjadi kunci sukses dalam industri EPC,” tambah.

“Dari perspektif Teknik Mesin”, ungkap Amril, “beberapa tantangan yang sering muncul dalam proyek EPC meliputi kesulitan dalam integrasi desain teknis yang kompleks, keterbatasan bahan baku berkualitas tinggi, serta kebutuhan untuk memastikan keandalan dan efisiensi peralatan mesin. Selain itu, perkembangan teknologi yang pesat menuntut para insinyur untuk terus memperbarui keterampilan agar dapat mengadopsi inovasi terbaru”.

Untuk dapat bergabung dalam proyek EPC, Amril menyarankan alumni Teknik Mesin untuk memperkuat keterampilan teknis melalui pelatihan dan sertifikasi yang relevan seperti manajemen proyek, analisis kegagalan, dan pengendalian kualitas.

Penguasaan perangkat lunak desain seperti AutoCAD, SolidWorks, dan perangkat lunak simulasi teknik juga sangat penting. Selain itu, membangun jaringan profesional melalui magang, seminar, dan asosiasi industri akan meningkatkan peluang karir mereka.

Selain pemaparan materi, sesi tanya jawab berlangsung interaktif. Mahasiswa antusias menanyakan berbagai hal, termasuk peluang karir di industri EPC, sertifikasi yang diperlukan, dan keterampilan tambahan yang harus dimiliki.

Ketua Program Studi Teknik Mesin Universitas Hasanuddin DR.Muhammad Syahid,ST,MT, menyampaikan apresiasinya atas kuliah tamu ini.

“Kami berharap mahasiswa semakin termotivasi untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang kompetitif,” ungkapnya optimis.***