KABARIKA.ID– Ada hal yang menarik dalam kunjungan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ke distrik Wanam dan Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan Sabtu – Senin 23 – 25 November 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dari kunjungan tersebut, baik di distrik Wanam (Ahad, 24 November) maupun Kurik (Senin, 25 November) dari semua petani yang maju ke depan untuk menceritakan keluhan maupun pertanyaannya, tidak satu pun yang komplain terkait kelangkaan pupuk.

Di Wanam, dua kepala kampung dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang maju masing-masing mempertanyakan terkait alat mesin pertanian dan bibit.

Di Kurik, petani yang naik mempertanyakan terkait ketersediaan air, cara mendaftar brigade milenial dan ada juga yang meminta agar lahannya seluas delapan hektar dicetakkan sawah oleh Kementan.
Kamipun mencoba bertanya ke peserta apel brigade pangan yang terdiri dari masyarakat lokal, transmigran maupun mahasiswa apakah ada kendala pupuk. Mereka serentak menjawab tidak ada. Ketika kami ulang, yakin betul tidak ada? Mereka menjawab iya pak, sementara ini kami tidak ada kendala dengan pupuk.

Begitu pula dalam kunjungan ke Kota Lhoksukon, Aceh serta Kota Medan dan Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) di Sumatera Utara Selasa – Rabu, 10-11 Desember 2024.

Mereka yang maju rata-rata mengeluhkan ketersediaan solar, irigasi, ketersediaan suku cadang. Ada yang maju mempertanyakan pupuk tapi hanya karena dirinya belum terdaftar di Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok, bukan karena langka.

Ketika dikonfirmasi ke Rendi perwakilan PT. Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) Maluku dan Papua, Rendi menyatakan bahwa sebagai principal atau produsen pupuk, PIHC akan selalu menjaga stok di Merauke.

Pupuk di Gudang selalu diupayakan dalam keadaan penuh. Jadi ketika sudah ada kekurangan sedikitpun, PIHC akan otomatis mengirim dari Gresik.

Maka Gudang akan selalu penuh, khususnya yang subsidi, pasti akan tercover.

Saat ini stok di Gudang Merauke 7544 ton yang diyakini dapat mengcover sampai Desember.

Hal senada disampaikan Reza Manajer Area Sumatera Utara, stok di Gudang Lini 2 Medan mencapai 13.500 ton.

General Manager Area Indonesia Bagian Barat Roh Eddy menyatakan siap terus mengawal amanah Mentan Andi Amran agar pupuk betul-betul tersalurkan dengan benar dan tepat.

Hal ini menunjukkan bahwa perjuangan Mentan Amran terkait penambahan kuota pupuk sampai 100% setara dengan 9,5 juta ton tidak sia-sia. Apalagi dengan kebijakan dapat ditebus dengan menggunakan KTP sebagai syarat administrasi, maka semakin mempermudah petani.

Begitu pula dengan penghargaan kepada masyarakat hutan adat yang ingin mendapatkan pupuk subsidi, merekapun diberikan jatah.

Terlebih lagi saat ini Pemerintah telah mengambil langkah besar dalam mengatasi keterlambatan distribusi pupuk subsidi dengan memangkas 145 regulasi yang dinilai memperlambat alur distribusi, maka diyakini bahwa perjuangan pupuk untuk petani ini akan berbuah manis.

Tentu diharapkan buah-buah selanjutnya seperti meningkatnya kesejahteraan petani, swasembada dan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

Dengan tak adanya keluhan pupuk di Papua Selatan, Aceh, dan Sumatera Utara sebagaimana pesan Ketua Umum IKA Unhas ini bahwa cahaya swasembada terbit dari timur, menyinari sampai ke barat Nusantara. ”Kita pun berharap semoga semua petani tak satupun lagi mengeluhkan pupuk,” pungkasnya. (*)