KABARIKA.ID, MAKASSAR – Jumat (21/2/2025), Kementerian Pertanian dan Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengelola lahan seluas 10 ribu hektare.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Staf Khusus Menteri Pertanian Sam Herodian, untuk bisa mencapai target swasembada pangan, khususnya beras, MoU tersebut memang harus dilakukan.

“Bapak Presiden Prabowo telah memajukan target pencapaian dari 2029 menjadi tahun ini, 2025,” kata San Herodian, Kamis (20/2/2025) kepada wartawan usai menjadi nara sumber pada Rembuk Nasional 2024 Himpuni, di Four Point by Sheraton Hotel, Makassar.

Sam pun sangat yakin target tersebut bisa tercapai, lantaran produksi beras tahun lalu menunjukkan tren yang positif.

“Jika semua berjalan lancar tanpa gangguan iklim, kami optimis swasembada pangan bisa tercapai tahun ini,” ungkap Sam Herodian.

Ia menambahkan bahwa dukungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dalam perbaikan irigasi juga akan berkontribusi besar terhadap pencapaian target ini.

Sebagai bagian dari strategi, Kementerian Pertanian akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perguruan tinggi negeri untuk mengelola lahan seluas 10 ribu hektare.

“Kami akan melibatkan sekitar 400 alumni perguruan tinggi untuk membentuk brigade pangan, yang masing-masing brigade terdiri 15 orang,” jelasnya.

Setiap brigade pangan akan mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) senilai sekira Rp3,3 miliar.

“Lahan yang akan dikelola saat ini berada di Kalimantan Tengah, namun kami terbuka untuk daerah lain yang ingin berpartisipasi,” tambah Sam.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia semakin dekat untuk mewujudkan cita-cita swasembada pangan, yang diharapkan dapat diumumkan secara resmi oleh Presiden pada bulan Oktober mendatang. (*)