KABARIAKA.ID, JAKARTA–Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Hortikultura resmi meluncurkan Toko Tani Modern, Koperasi Konsumen Ditjen Hortikultura, sebagai langkah strategis dalam memperkuat rantai pasok hortikultura dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Toko ini sebelumnya dikenal sebagai Toko Tani Indonesia Center (TTIC) dan kini hadir dengan konsep yang lebih inovatif dan modern.
Dengan harga yang bersaing serta jaminan kualitas produk hortikultura, Toko Tani Modern diharapkan menjadi solusi bagi masyarakat dalam memperoleh pangan segar sekaligus membantu menjaga stabilitas harga di tingkat petani.

Lebih dari sekadar menyediakan sayur dan buah segar, Toko Tani Modern juga menawarkan berbagai kebutuhan pokok lainnya, seperti telur, minyak goreng, hingga daging, dengan menggandeng vendor terpercaya, Indoguna.
Peresmian Toko Tani Modern ini dihadiri oleh Direktur Perbenihan, Inti Pertiwi Naswari, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Andi Muhammad Idil Fitri.serta Direktur Hilirisasi Hasil Hortikultura, Hotman Fajar Simanjuntak.
Direktur Perbenihan Inti Pertiwi Naswari, sebagai penasihat koperasi, menegaskan bahwa Toko Tani Modern adalah jembatan antara petani dan konsumen, memastikan hasil pertanian berkualitas dapat langsung diterima masyarakat dengan harga lebih terjangkau.
“Kami tidak hanya membangun toko, tetapi juga ekosistem yang mendukung petani agar lebih mandiri dan kompetitif di pasar. Dengan konsep koperasi ini, petani bisa lebih sejahtera karena memiliki akses langsung ke pasar tanpa perantara yang merugikan,” ujarnya, Sabtu (8/3/2025).
Sebagai Penasehat Koperasi Konsumen, Inti Pertiwi menekankan bahwa kehadiran Toko Tani Modern (TTM) akan menjadi solusi bagi fluktuasi harga produk hortikultura. “Salah satu tantangan besar di sektor hortikultura adalah ketidakstabilan harga.
“Dengan adanya Toko Tani Modern, kita bisa menciptakan mekanisme yang lebih adil bagi petani dan konsumen. Dari petani, untuk konsumen lebih segar, lebih berkualitas, dan lebih menguntungkan bagi semua pihak,” jelasnya.
Ekosistem Pertanian Berkelanjutan
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Andi Muhammad Idil Fitri, menambahkan bahwa Toko Tani Modern bukan hanya tempat berbelanja, tetapi juga bagian dari ekosistem pertanian yang berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan bahwa produk hortikultura, terutama sayuran dan tanaman obat, lebih mudah diakses oleh masyarakat. Selain segar dan berkualitas, produk-produk ini juga memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Dengan adanya Toko Tani Modern, kami ingin mendorong konsumsi pangan sehat berbasis produk lokal,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Hilirisasi Hasil Hortikultura Hotman Fajar Simanjuntak menyoroti potensi besar Toko Tani Modern dalam meningkatkan nilai tambah produk hortikultura.
“Ke depan, kita akan terus mendorong hilirisasi produk hortikultura agar petani tidak hanya menjual produk segar, tetapi juga bisa mengembangkan produk olahan yang memiliki nilai jual lebih tinggi,” jelasnya.
Dengan konsep koperasi yang melibatkan petani secara langsung, Toko Tani Modern tidak hanya menjadi pusat distribusi produk hortikultura, tetapi juga sarana edukasi dan pemberdayaan bagi petani.
Ke depannya, jaringan Toko Tani Modern diharapkan terus berkembang dan menjangkau lebih banyak daerah di Indonesia, membawa manfaat bagi petani dan masyarakat luas.