KABARIKA.ID, JAKARTA– Tak banyak yang tahu.Arah dan jalan hidup seseorang. “Saya sampai ke titik ini akibat terjerumus dalam pergaulan bebas.” Ha?!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Itu kata pria berbaju hitam dengan tubuh berisi yang mengawali kisah perkenalannya.

Ia didaulat membawakan materi sharing session malam itu, selepas acara buka puasa bersama (bukber) yang digelar IKAFE (Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis/FEB) Universitas Hasanuddin di kediaman Lisa JK, putri mantan Wapres RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla, bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (15/3/2025).

Sebelum tafsir audiens liar kemana-mana, buru-buru pria Bugis yang juga anggota IKAFE Unhas angkatan 1987 ini melanjutkan pernyataan kontroversialnya. Pergaulan bebas yang dimaksudnya bukan seperti cerita dalam film remaja era tahun-80-an yang berjudul: “Akibat Pergaulan Bebas”. Tapi berkisah gara-gara dirinya bergaul dengan kalangan tokoh dan para elit pimpinan daerah di wilayah Papua, pada saat dirinya masih berdinas sebagai ASN di bidang pemeriksaan keuangan alias BPK.

“Sebagian besar para kepala daerah di Papua adalah produk dan kader partai politik. Dari interaksi cukup intens dengan mereka itulah kemudian akhirnya saya ikut-ikutan terpengaruh dan terjerumus masuk dalam pusaran politik setelah pensiun,” ungkapnya. Menyesal? Tidak. Malah ia bersyukur. “Saya tersesat di jalan yang benar akibat pergaulan bebas itu,” tambahnya.

Ia adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)-RI periode 2024-2029. Sebelumnya kurang lebih tigapuluh tahun berkarir dari bawah sebagai PNS di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Terakhir menjabat Kepala Perwakilan BPK Provinsi Papua di Jayapura.

Di Senayan, ia bertugas di Komisi VII yang bermitra kerja dengan Kementerian Perindustrian, Pariwisata, Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif, UMKM, Badan Standardisasi Nasional (BSN), Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) dan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional Antara.

Meski berdarah Bugis Parepare, dirinya mewakili dapil Papua Tengah, provinsi baru yang dimekarkan dari provinsi induk Papua pada 2022.

Ibukota provinsi ini di kabupaten Nabire, tepatnya berada di Wanggar. Jumlah penduduknya tercatat sebanyak 1.369.112 jiwa.

Pasca pensiun dari BPK, ia “nyemplung” bergabung di partai Nasdem. Dipercaya sebagai orang kedua di kepengurusan wilayah partai besutan Surya Paloh itu di provinsi Papua Tengah. Namanya Arjuna Sakir SE,MM,Ak, CA,CSFA. Panggilan sehari-harinya mirip dengan seorang chef yang populer dalam program masak-memasak di televisi: Juna.

Pada kesempatan itu, tak lupa Juna menceritakan kenangannya yang berkesan saat pertama kali diterima sebagai mahasiswa baru di Fakultas Ekonomi Unhas, jurusan akuntansi tahun 1987.

“Saya masih ingat pada masa ikut kami bersama maba yang lainnya ikut kegiatan perpeloncoan atau Opspek. Perasaan kami campur aduk. Ketua panitianya saat itu Kak Hendra. Ia tidak kejam, tapi anggotanya hehe,” ujarnya melirik lelaki yang duduk bersila disampingnya. Yang dilirik hanya tersipu malu. Yang dia maksud Hendra Noor Saleh, seniornya yang kini dipercaya sebagai Ketua Umum IKAFE Unhas.

Hadir dalam bukber IKAFE Unhas malam itu, selain Hendra yang akrab disapa “Kohen”, juga Sekjen Moh. Suaib Mappasila, Bendahara Umum Farida Toekan, Wakil Bendahara Umum Nureni Pou, Ketua II Muswirah JK, Ketua III Supardi Najamudin, Ketua IKAFE Unhas Jabodetabek Firman Berahima, Ketua Bidang Alumni Mendunia Titien Syukur, Ketua Bidang Kolaborasi Antar Lembaga Syamsul Rijal R Moeslang, dan Ketua Bidang Organisasi dan Pengembangan SDM Andi Muhammad Sadat PhD yang sehari-hari sebagai Kaprodi di FEB UNJ.*** (Rusman Madjulekka).