KABARIKA.ID, WASHINGTON DC — Hari Sabtu, 15 Maret 2025 waktu setempat, merupakan tonggak bersejarah bagi masa depan kebebasan pers di Amerika Serikat (AS) di era modern yang multipolar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Michael Abramowitz, direktur Voice of America (VOA), penyiar internasional yang kantor pusatnya di US Agency for Global Media (USAGM), mengonfirmasi melalui media sosial bahwa ia dan hampir seluruh staf yang berjumlah 1.300 orang diperintahkan mengambil cuti, namun tetap digaji.

USAGM memiliki 3.384 karyawan pada tahun fiskal 2023. Mereka telah meminta $950 juta untuk tahun fiskal saat ini.

Abramowitz mengatakan, perintah Presiden Trump tersebut menginstruksikan para manajer untuk mengurangi kinerja… hingga ke tingkat kehadiran dan fungsi minimum yang disyaratkan oleh hukum.

“Perintah itu membuat VOA tidak dapat menjalankan misi vitalnya… terutama saat ini, ketika musuh-musuh Amerika, seperti Iran, China, dan Rusia, menghabiskan miliaran dolar untuk menciptakan narasi palsu guna mendiskreditkan AS,” ujar Abramowitz.

Sehari sebelumnya, Gedung Putih memerintahkan pemotongan anggaran untuk beberapa kantor federal.

Perintah presiden tersebut menargetkan perusahaan induk VOA, yakni USAGM yang juga mendanai media nirlaba seperti Radio Free Europe/Radio Liberty dan Radio Free Asia. Media-media ini awalnya didirikan untuk melawan komunisme.

Presiden AS, Donald Trump, telah menandatangani perintah eksekutif untuk mempreteli VOA.

Kebijakan itu diambil setelah VOA mengudara selama 80 tahun dan disiarkan dalam 53 bahasa ke seluruh dunia sejak 1942.

Presiden Trump menuduh organisasi berita yang didanai pemerintah federal AS itu sebagai lembaga “anti-Trump” dan “radikal”.

Sebuah pernyataan dari Gedung Putih mengatakan, perintah Presiden tersebut akan memastikan para pembayar pajak tidak lagi terikat pada propaganda radikal.

Politisi dan media sayap kanan AS mengecam VOA sebagai media berhaluan kiri dan partisan.

Sehari setelah semua karyawan VOA diberhentikan, staf yang bekerja berdasarkan kontrak menerima e-mail yang memberi tahu mereka bahwa mereka diberhentikan mulai akhir Maret mendatang.

E-mail tersebut, yang dikonfirmasi beberapa karyawan, memberi tahu kontraktor bahwa ia harus segera menghentikan semua pekerjaan dan tidak diizinkan untuk mengakses gedung atau sistem agensi mana pun.

Presiden Trump sangat kritis terhadap VOA dalam masa jabatan pertamanya. Ia baru-baru ini menunjuk loyalisnya, Kari Lake, untuk menjadi penasihat khusus bagi USAGM.

Trump secara berkala menyatakan bahwa media arus utama bias terhadapnya. Ia menyebut CNN dan MSNBC “korup” dalam pidatonya di Departemen Kehakiman.

National Press Club, kelompok perwakilan terkemuka bagi jurnalis AS menanggapi perintah Presiden Trump dengan mengatakan bahwa, perintah tersebut merusak komitmen lama AS terhadap pers yang bebas dan independen.

Studio VOA di Washington DC tampak kosong pada hari Sabtu (15/03/2025), ratusan jurnalis dan karyawan lain di kantor pusat organisasi tersebut diharuskan menjalani cuti berbayar sesuai perintah eksekutif Presiden Donald Trump. (Foto: The New York Times)

“Jika seluruh ruang redaksi dapat dikesampingkan dalam semalam, apa yang ingin dikatakan soal kebebasan pers? Seluruh lembaga dipreteli sepotong demi sepotong. Ini bukan sekadar keputusan kepegawaian, ini adalah perubahan mendasar yang membahayakan masa depan jurnalisme independen di VOA,” kata pernyataan National Press Club.

VOA dan media lain di bawah USAGM melayani lebih dari 400 juta pendengar di seluruh dunia dan secara umum setara dengan BBC World Service, yang sebagian didanai oleh pemerintah Britania Raya.

Sejarah dan Misi VOA

VOA diluncurkan pada tahun 1942 selama Perang Dunia Kedua dengan mandat untuk memerangi propaganda Nazi dan Jepang. Siaran pertamanya disiarkan melalui pemancar yang dipinjamkan oleh BBC ke AS.

Gerald Ford, saat menjabat presiden, menandatangani piagam publik VOA pada 1976 untuk menjaga independensi editorialnya.

Pada 1994, Dewan Gubernur Penyiaran didirikan guna mengawasi penyiaran nonmiliter.

Pada 2013, perubahan undang-undang memungkinkan VOA dan afiliasinya untuk mulai menyiarkan di AS.

VOA berkantor pusat di Washington, D.C. dan diawasi oleh Badan Media Global AS, sebuah badan independen milik pemerintah AS.

Pendanaan lembaga ini diatur secara tahunan oleh Kongres di bawah anggaran bagi kedutaan besar dan konsulat.

Pada 2016, VOA menyiarkan sekira 1.800 jam pemrograman radio dan TV setiap minggu yang menjangkau sekitar 236,6 juta orang di seluruh dunia.

Anggaran tahunan VOA yang didanai wajib pajak sebesar US$218,5 juta atau sekitar Rp 3.496 miliar. (*/rus)