KABARIKA, MAKASSAR—Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin akan menggelar diskusi ‘’Makassar Darurat Tawuran’’ sebagai jawaban terhadap merebak dan carut-marutnya penanganan tawuran di Makassar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gagasan Pengurus Pusat IKA ini berawal dari postingan di What’s Up Grup (WAG) ALUMNI UNHAS, beranggotakan 513 alumni yang menyoroti persoalan tawuran.

Diskusi di WAG ini biasa diistilahkan forum diskusi ‘’gaya bebas’’ dengan konten yang menukik tajam, keras dan berlarut, namun tak jarang menjadi ajang candaan.

Menurut Sudirman Numba, gagasan ini bermula dari postingan Mulawarman di WAG yang menanyakan apa langkah walikota mengatasi persoalan tawuran yang banyak menimbulkan korban.

Bahkan, tambah Sudirman, yang akrab disapa Chudy masyarakat tidak mengetahui persoalan pun banyak yang menjadi korban pembusuran dan pemarangan.

Postingan Mulawarman lalu direspon Wali Kota Mohammad Ramdhan Pomanto yang juga menjadi member WAG.

‘’Pak Wali menyampaikan bahwa memang sedang mencari orang yang bisa memimpin satuan tugas pengendalian tawuran, dan menawarkan ke Om Mul untuk memimpin satuan tugas itu,’’ ujar Sudirman.

Ketua Bidang Perdagangan dan Perindustrian PP IKA UNHAS itu lalu menawarkan sebuah diskusi santai sambil ngopi-ngopi di hadapan pengurus harian yang sedang berkumpul di Sekretariat setelah melaksanakan sholat Jumat.

‘’Dan alhamdulillah teman-teman pengurus yang dikomandoi Sekjen IKA, Yusran Jusuf merespon tawaran itu,’’ katanya.

Diskusi lepas ba’da Jumat ini akhirnya sepakat menggelar bincang-bincang sosial terkait tawuran dengan mengemas diskusi sambil ngopi-ngopi di red corner dengan topik ‘’Makassar Darurat Tawuran’’.

‘’Saya yang akan menghubungi narasumber dari kampus,’’ ujar Sekjen Yusran Jusuf, yang bertindak sebagai pimpinan tak resmi pertemuan.

Pertemuan yang berlangsung akrab, disertai canda tawa memang menjadi ciri sekaligus menjadi kebiasaan pengurus harian usai Jumatan. Apalagi pada Jumat, 4 November 2022, diawali dengan makan coto sebagai pelengkap makan siang.

Pertemuan akhirnya menyepakati Husni Thamrin sebagai Ketua dan Sekretaris Mursalim Thahir yang segera bekerja untuk melaksanakan Diskusi ‘’Makassar Darurat Tawuran’’ akhir November.

Adapun yang menjadi nara sumber pada diskusi adalah pihak Pemkot, Polrestabes, Kriminolog , Sosiologi Hukum, Budayawan, dan pakar komunikasi sosial.

Panitia, kata Mursalim juga akan menghadirkan orang-orang yang pernah menjadi pelaku tawuran, dan tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.

Selain Sekjen Yusran Jusuf, pengurus yang ikut menggagas diskusi antara lain, Salahuddin Alam, Sudirman Numba, Husni Thamrin, Yarifai Mappeati, Mulawarman, Suwardi Thahir, Suharman, Muh. Ruslan, Achmad Basir, Fitra, Muh. Fadlan dan Hasbullah. (royes)