KABARIKA.ID, MAKASSAR– Munculnya kecurigaan terkait gudang mereka yang dipenuhi beras impor dijawab dengan santun oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Wilayah Sulsel-Sulbar.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pimpinan Wilayah Bulog Sulsel-Sulbar, Fagrurozi mengatakan, penerimaan atau penyerapan gabah mereka saat ini memang sudah hampir empat kali lipat dari target awal untuk 2025 ini.
Jadi, kecurigaan soal beras impor yang memenuhi gudang Bulog tidak benar.

Target awal pengadaan gabah tahun 2025 ini adalah 139.825 ton. Sementara data per 29 April 2025 pukul 08.00 Wita, realisasi gabah sudah mencapai 512.101 ton.
“Dengan target awal gabah 139.825 ton, maka persentase pencapaiannya sudah 366,2 persen atau hampir empat kali lipat,” jelas Fahrurozi.
Menurutnya, itu menjadi pencapaian luar biasa Bulog Sulselbar dalam satu dekade terakhir.
“Capaian penyerapan gabah beras tertinggi dalam 10 tahun terakhir,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa besarnya serapan tersebut dicapai dalam delapan pekan.
“Artinya hanya sekitar dua bulan kami melakukan pekerjaan ini, belum sampai akhir tahun,” ujarnya.
Makanya, peluang serapan terus bertambah pun sangat terbuka.
“Dan itu potensi akan meningkat seiring masih terus diadakannya panen di beberapa lokasi seperti Luwu saat ini, dan juga Pinrang,” bebernya.
Sedangkan untuk beras, target awal setara beras adalah 579.938 ton. Untuk saat ini, realisasi setara beras sudah mencapai 321.272 ton atau 55 persen dari target awal.
Sesuai data perkiraan produksi di Provinsi Sulawesi Selatan estimasi produksu Gabah Kering Panen (GKP) pada Februari-April mencapai 2.655.321 ton.
Sementara produksi setara beras pada Februari-April adalah 1.277.219 ton. Dengan demikian, persantase target dari produksi Februari-April sudah di angka 45,4 persen.
Terkait stok 2025, Perum Bulog Wilayah Sulsel-Sulbar menyebut angka 437.525 ton stok setara beras.
Khusus kapasitas operasional gudang, saat ini mencapai 354.350 ton. Perum Bulog Wilayah Sulsel-Sulbar sendiri memiliki 51 kompleks gudang atau 204 unit gudang
kapasitas 408.300 ton.
Sebelumnya, anggota Komisi B DPRD Sulsel, Suriadi Bohari, mengungkapkan keprihatinan terkait minimnya penyerapan gabah dan beras petani oleh Perum Bulog di tengah masa panen yang sedang berlangsung.
Sebagaimana dilansir salah satu media, Suriadi Bohari sempat melontarkan kecurigaannya bahwa stok Bulog sebelum masa panen memang sudah penuh sehingga penyerapan jadi minim atau masih ada beras impor di dalam gudang. (*)