KABARIKA.ID, MAKASSAR — Tokoh dan mantan pemimpin militer yang jujur dan berani asal Sulawesi Selatan (Sulsel), Jenderal Andi Muhammad Jusuf Amier telah diusulkan untuk dianugerahi gelar pahlawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul, mengungkapkan jika Kementerian Sosial (Kemensos) telah menerima usulan untuk memberikan gelar pahlawan nasional kepada Jenderal M. Jusuf, seorang tokoh penting dalam sejarah kemiliteran Indonesia.

Menurut Mensos, usulan itu datang dari Pemerintah Provinsi Sulsel dan menjadi salah satu agenda penting dalam upaya menghargai jasa-jasa para pahlawan bangsa.

“Usulan Jenderal M. Jusuf sudah kita terima dan sudah saya periksa,” ungkap Gus Ipul usai meninjau gedung Sekolah Rakyat di Makassar, Sulsel, Kamis (8/05/2025).

Gus Ipul menambahkan, proses pengusulan gelar pahlawan nasional ini sudah memasuki tahap yang lebih lanjut.

Sudah Memenuhi Syarat

Mensos mengatakan, Jenderal M. Jusuf telah memenuhi syarat yang ditetapkan untuk mendapatkan gelar pahlawan.

“Tahun ini dimasukkan, insya Allah, saya sudah periksa syaratnya dan sudah memenuhi,” ujar Gus Ipul.

Setelah memenuhi syarat, langkah selanjutnya adalah mengusulkan nama Jenderal M. Jusuf kepada Presiden Prabowo Subianto, yang memiliki kewenangan untuk memberikan gelar pahlawan nasional.

“Tinggal nanti, apakah diusulkan tahun ini atau tahun depan. Tapi, sudah memenuhi syarat. Kita usahakan, ya yang sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional tahun ini,” tandas Gus Ipul.

Jenderal M. Jusuf adalah putra terbaik dari Sulsel yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah kemiliteran Indonesia.

Ia lahir pada 23 Juni 1928 dan wafat pada 8 September 2004 dalam usia 76 tahun.

Karier Jenderal M. Jusuf

Dalam kariernya, Jenderal M. Jusuf pernah menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pangab), sekaligus Menteri Pertahanan Keamanan (Menhankam), periode 1978-1983.

Selain itu, M. Jusuf juga pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dua periode (1964-1974) serta Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada periode 1983-1993.

Di Kota Makassar nama Jenderal M. Jusuf diabadikan sebagai nama gedung milik TNI AD (Balai Prajurit M. Jusuf) serta Masjid Al Markaz Al Islami Jenderal M. Jusuf Makassar.

Masjid ini merupakan masjid terbesar di Indonesia Timur yang juga dikenal sebagai Masjid dua Jusuf (Jenderal M. Jusuf dan H.M. Jusuf Kalla).

Penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Jenderal M. Jusuf akan menjadi pengakuan atas dedikasi dan kontribusinya dalam membangun bangsa, serta menginspirasi generasi muda untuk terus berjuang demi kemajuan Indonesia. (*/mr)