KABARIKA.ID, JAKARTA — Gambang Kromong adalah salah satu bentuk musik tradisional Betawi (Jakarta) yang merupakan perpaduan antara budaya Tionghoa dan Betawi. Musik ini berkembang sejak abad ke-19, khususnya di kalangan masyarakat Tionghoa Peranakan di daerah Jakarta dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ciri-ciri Gambang Kromong:
1. Perpaduan Alat Musik

Menggabungkan alat musik tradisional Tionghoa (seperti tehyan, kongahyan, dan suona) dengan alat musik tradisional Betawi atau Nusantara (seperti gambang, kromong, kendang, kecrek, dan gong).
2. Nama “Gambang Kromong”
Diambil dari dua instrumen utama:
Gambang: alat musik pukul dari kayu dengan nada pentatonik.
Kromong: seperangkat gong kecil dari logam yang disusun seperti gamelan bonang.
3. Bahasa dan Lirik
Lirik lagu biasanya menggunakan bahasa Melayu Betawi, kadang diselipi kata-kata Hokkien (dialek Tionghoa).
Bertemakan kehidupan sehari-hari, cinta, hingga kritik sosial.
4. Fungsi dan Pertunjukan
Sering dimainkan dalam acara pernikahan, perayaan Imlek, Cap Go Meh, sedekah bumi, dan kegiatan hiburan masyarakat lainnya.
5. Tarian dan Drama
Kadang dikolaborasikan dengan seni tari atau sandiwara rakyat seperti Lenong.
Perkembangan Gambang Kromong:
Pada masa kini, eksistensinya sempat menurun, tapi banyak komunitas seni Betawi yang berupaya melestarikannya.
Beberapa grup terkenal di antaranya adalah Orkes Gambang Kromong Sayur Asem, dan OK Gambang Kromong Sinar Kemayoran.
Contoh Lagu Gambang Kromong:
Jali-jali
Ondel-ondel
Si Jampang
Lenggang Kangkung