KABARIKA.ID, MAKASSAR – Para pecinta kopi akan dimanjakan dengan menyeruput kopi sepuasnya pada Peringatan Hari Kopi Nasional, Sabtu (11/03/2023) di Makale, Tana Toraja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Dewan Kopi (Dekopi) Nasional Sulawesi Selatan bekerja sama dengan PP Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin menyiapkan berbagai jenis kopi unggulan branding Sulsel untuk diseruput dan dinikmati sepuadnya di perhelatan nasional itu.
Pada rapat koordinasi panitia yang dihadiri Ketua Dekopi Sulsel, Prof Dr. Ir. Kaimuddin, M.Si, perwakilan Pemprov Sulsel dan PP IKA UNHAS Lt. 3 AAS Building, Jumat (3/03/2023) terungkap bahwa puncak Peringatan Hari Kopi Nasional Tingkat Sulawesi Selatan akan dipusatkan di Tana Toraja (Tator).
Apalagi Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman memberi perhatian khusus dengan mengarahkan agar Hari Kopi Nasional Sulsel dipusatkan di Tana Toraja.
‘’Sesuai arahan Gubernur Andi Sudirman kita laksanakan Hari Kopi Nasional di Tana Toraja supaya gaungnya lebih besar,’’ ujar Kaimuddin, di sela-sela rapat Jumat (4/03/2023).
Gubernur, lanjut ahli agroklimatologi pertanian Universitas Hasanuddin itu, mempertimbangkan lokasi kegiatan yang sebelumnya di Baruga Karaeng Patingalloang di komplek rujab gubernur tidak memadai menanpung peserta maupun kegiatan-kegiatan yang menyertainya.
‘’Itu sebabnya, rencana sebelumnya di Baruga Karaeng Patingalloang kami pindahkan ke Toraja dengan melibatkan lebih banyak pihak,’’ ujar Kaimuddin, yang biasa disapa Kalla.
Sebelumnya, usai shalat Jumat di Masjid Al Ayyubi dalam kompleks Kantor Gubernur Sulsel, panitia Hari Kopi Nasional audiens ke Gubernur Andi Sudirman.
Pada pertemuan itu, panitia diarahkan untuk menyelenggarakan Hari Kopi Nasional di Toraja sehingga pelaksanaan kegiatan nasional makin besar. Apalagi Toraja sejak dulu terkenal dengan kopinya.
MOMENTUM
Pelaksanaan Hari Kopi Nasional tingkat Sulsel di Tana Toraja menjadi momentum penting mengingat daerah ini tercatat dalam sejarah pernah dua kali mengalami perang kopi yang melibatkan beberapa kerajaan di Sulsel.
Perang Kopi (perang satu-satunya di dunia) tersebut terbagi menjadi dua peristiwa, yakni perang kopi I yang terjadi pada tahun 1187 hingga 1888 dan perang kopi II yang terjadi pada tahun 1889 hingga 1890. Peperangan ini dilatarbelakangi oleh persaingan perdagangan komoditas kopi Sulawesi Selatan.
Perang kopi yang terjadi saat itu menginformasikan ke generasi sekarang betapa penting dan strategisnya komoditas kopi sebagai tanaman bernilai ekonomi tinggi.
Tator memiliki sejarah perkopian yang panjang dan ikonik. Pada tahun 1976, PT Toarco Jaya yang merupakan perusahaan bentukan Jepang membuka perkebunan di pedalaman. Perusahaan inilah yang memperkenalkan kopi Toraja di pentas perdagangan internasional yang namanya terkenal hingga sekarang.
SERUPUT KOPI
Pada rapat koordinasi dan pemantapan pelaksanaan Hari Kopi Nasional yang dipimpin Direktur Eksekutif PP IKA UNHAS, Salahuddin Alam tercatat beberapa acara yang direncanakan, seperti pejabat seruput kopi bersama, literasi kopi, lomba barista kopi, games & kopi on the street, aktraksi menumbuk dan sangrai kopi, berbagai penganan atau kue yang berbahan kopi, musik bambo dan lainnya.
‘’Hasil rapat hari ini akan dikoordinasikan lagi pada Sabtu (4/03/2023) dengan pihak Kodam XIV Hasanuddin yang juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini,’’ kata Alam. Kodam XIV Hasanuddin akan melaunching sekaligus memperkenalkan kopi khusus yang diberi nama ‘’Kopi Hasanuddin’’.
Menurut Ketua Dekopi Sulsel Kaimuddin, kegiatan seruput kopi secara bersamaan akan diikuti Menteri BUMN, Erick Thohir, Mentan Syahrul Yasin Limpo, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Gubernur Andi Sudirman Sulaiman.
Juga akan trut menyeruout kopi bersama, Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso, Pj. Gubernur Sulbar, Akmal Malik, Ketua Umum IKA UNHAS, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP, Ketua Umum Dekopi Pusat, Dr. Rusman Heriawan, Bupati Toraja, Ketua Dekopi Sulsel, Kaimuddin, dan unsur lainnya.
‘’Seruput kopi dilaksanakan serentak secara hybrid, di lokasi acara dan melalui virtual,’’ jelas Kaimuddin.
Seruput kopi bersama ini menandai bahwa kejayaan kopi dan perkembangan perkopian di Sulsel semakin maju dan bernilai ekonomi luas di masyarakat.
Ketua Panitia Hari Kopi Nasional Sulsel, A. Dedy mengatakan, panitia akan menyerahkan bantuan mesin kopi kepada Warkop yang dipilih dan kelompok tani kopi, peluncuran (lauching) kopi Hasanuddin, penyerahan Award kepada Warkop favorit, dan lomba barista.
‘’Rangkaian acara yang kami rancang juga akan memberi pengalaman (experience) kepada masyarakat atau turis yang sedang berada di Toraja,’’ ungkap Dedy.
Tema peringatan hari kopi tingkat nasional adalah, “Keberagaman Kopi Nusantara Perkuat Ekonomi Masyarakat dan Pererat Harmonisasi Bangsa”.
Tugas dewan kopi adalah menyinergikan seluruh organisasi maupun pemangku kepentingan perkopian Indonesia .
Adapun peserta rapat koordinasi dan pemantapan kegiatan dari Pemprov Sulsel antara lain, Sekretaris Dinas Perdagangan Indra Indra Jaya, Sekdis Koperasi. Andi, Isma, Kabid Statistik Diskominfo, Fitra dan Meyke P. Sultan dari Dinas Perindustrian dan Juliarti dari Dinas Koperasi dan UMKM.
Hadir dari Dekopi Sulsel, Prof. Kaimuddin (Ketua),Sulaiman Andi Loloe (Sekretaris) dan Ketua Panitia A. Dedy.
Pengurus Pusat IKA UNHAS yang ikut rapat antara lain, Direktur Eksekutif Salahuddin Alam, Direktur AAS Foundation Rezky Mulyadi, Ilham Rasyid, Haris Bahrun. Suwardi Thahir (Kabid Infokom), Sudirman Numba (Kabid Perindustrian dan Perdagangan), Kahar Gani, Bau Irfan dan Misda. (este)