KABARIKA.ID, MAKASSAR — Ainun Iskandar, mahasiswa Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, menorehkan prestasi membanggakan di bidang fotografi melalui kompetisi Internasional “United Nation’s Water Confrence Photo Story Competition” di New York, Amerika Serikat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai mahasiswa yang juga aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fotografi Unhas, Ainun terus menyalurkan bakatnya pada berbagai kesempatan kompetisi dan juga pada pameran hasil karya fotografi.

Memenangkan kompetisi foto tingkat daerah, provinsi dan nasional, membuatnya selalu bermimpi dan menantang diri untuk meraih penghargaan internasional melalui karya yang dapat dipamerkan diluar negeri.

Ainun menjelaskan bahwa kompetisi ini diikuti oleh sejumlah Fotografer dan Jurnalis dari seluruh dunia, yang hasil pengumumannya telah disampaikan langsung secara official pada tanggal 3 Februari 2022 oleh platform sosial media Water Science Policy yang merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang konservasi lingkungan.

United Nation’s Water Confrence Photo Story Competition diadakan oleh NGo Water Science Policy (WSP) dan UNESCO di bawah perlindungan UN-Water.

UNESCO memberikan mandat untuk melaksanakan kompetisi foto essay untuk menginspirasi jutaan orang dengan menceritakan kisah tentang bagaimana orang bersatu dan bekerja sama untuk meningkatkan kemajuan sumber daya air, menghubungkan yang tak tersambung, dan mensyukuri nilai-nilai kehidupan.

Dari ribuan karya fotografi yang diseleksi oleh juri, tiga pemenang utama diumumkan secara resmi dan dirilis di website WSP pada akhir Februari 2023, dan 15 besar karya foto essay pemenang dari seluruh dunia akan dipamerkan di konferensi air tingkat dunia PBB di New York, Amerika Serikat pada bulan maret 2023.

Atas hasil karya terbaiknya, Ainun menerima hadiah berupa uang tunai sebesar 400 Euro, Karyanya diterbitkan di website Water Science Policy, dicetak dalam majalah, salinan buku.

UN Water Confrence 2023 merupakan sebuah pertemuan tingkat tinggi yang mempertemukan para pemangku kebijakan yang akan membahas dan membentuk kebijakan yang mengatur sumber daya alam dunia untuk dekade selanjutnya.

Kompetisi foto essay ini bertemakan: Water, Partnership, and Cooperation yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan hubungan yang terjalin antara air dan berbagai dimensi budaya, dari warisan hingga seni dan kreativitas, di masa lalu dan masa kini.

Lebih lanjut, Ai menjelaskan lokasi dan riset pengambilan gambar yang dilakukan di Daerah Kajenjeng, Tamangapa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, dengan karya foto essay yang  berjudul “A Bridge to the Greatest Future”. yang bermakna sebuah jembatan menuju masa depan gemilang.

“Saya memilih tempat tersebut karena di tempat itu terjadi fenomena genangan yang cukup besar dan mengakibatkan beberapa pelajar SD, SMP dan SMA yang bermukim di sekitar persawahan harus menggunakan sampan untuk menyeberang menuju sekolah mereka,” kata Ainun.

Pesan yang ingin ia sampaikan melalui hasil karya fotonya tersebut adalah untuk menyampaikan kondisi para pelajar yang tetap bersemangat ke sekolah untuk menuntut ilmu walaupun hanya menggunakan sampan bersama-sama untuk menyeberangi genangan yang terbentuk akibat fenomena perubahan cuaca yang mengakibatkan curah hujan tinggi dan memisahkan tempat tinggal mereka dengan sekolah.

Ai menceritakan alasan dan motivasinya dalam mengikuti setiap kompetisi fotografi adalah untuk menyebarkan kisah dan moment yang ditangkap melalui kamera agar dapat menginspirasi dan menambah wawasan banyak orang, karena menurutnya sebuah foto mengandung banyak makna dan interpretasi. (rls/pk)