KABARIKA.ID, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama Badan Keamanan Laut (Bakamla) Indonesia menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka identifikasi dan pematangan isu sebagai bahan penyusunan rekomendasi kebijakan peningkatan peran masyarakat, dalam mendukung penyelenggaraan keamanan, keselamatan dan penegakan hukum wilayah perairan Indonesia, Rabu (8/03/2023), di Ruang Rapat A, Lantai 4 Gedung Rektorat, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tim dari Bakamla yang dipimpin oleh Kolonel Bakamla Gontri Nopel, S.Pd., M.A.P., mengapresiasi keterbukaan Unhas menerima Bakamla guna berdiskusi secara mendalam dalam rangka penyusunan rekomendasi kebijakan peningkatan peran masyarakat dalam menciptakan keamanan perairan Indonesia.

Menurut Gotri, pandangan akademisi sangat diperlukan mengingat dunia kampus merupakan tempat berkumpulnya kalangan intelektual dengan bidang keilmuan yang beragama.

Ia menambahkan, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang berbatasan dengan beberapa negara, nilai geopolitik, geostrategis, dan geoekonomi di antara Samudera Hindia dan Pasifik menempatkan Indonesia pada dinamika dan kompleksitas permasalahan keamanan laut, khususnya manajemen akses dan pengelolaan fungsi laut yang membutuhkan penguasaan teknologi.

Dengan berbagai permasalahan tersebut, diperlukan upaya strategis dengan melibatkan berbagai unsur yang terlibat termasuk pendidikan tinggi.

“Terima kasih kepada Unhas yang bersedia membuka ruang diskusi bersama Bakamla, isu keselamatan dan keamanan perairan Indonesia tentunya menjadi satu hal yang perlu diperhatikan. Tindakan nyata diperlukan melalui keterlibatan berbagai sektor,” tegas Gontri.

Sementara itu, Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menyampaikan apresiasi dan rasa senang atas kepercayaan yang diberikan Bakamla kepada Unhas.

Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc didampingi para pakar Unhas foto bersama dengan pimpinan tim Bakamla Kolonel Bakamla Gontri Nopel, S.Pd., M.A.P. dan anggota.

Prof JJ menegaskan, penanganan isu dan permasalahan keamanan dan keselamatan wilayah perairan Indonesia perlu kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi. Ia mencontohkan, beberapa kasus pengeboman ikan yang tentunya berdampak terhadap ekosistem perairan.

Rektor Unhas menegaskan, Unhas siap memberikan dukungan, saran dan masukan yang diperlukan oleh Bakamla dalam menjaga kedaulatan perairan Indonesia.

Diskusi dalam rangka penyusunan rekomendasi kebijakan peningkatan peran masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan keamanan, keselamatan dan penegakan hukum wilayah perairan, juga melibatkan guru besar Unhas yang memiliki kesesuaian bidang kajian ilmu.

Jadikan Unhas Mitra Strategis

Bakamla menggandeng Unhas sebagai mitra strategis untuk menyusun perumusan kebijakan peningkatan peran masyarakat dalam penyelenggaraan keamanan, keselamatan dan penegakan hukum wilayah perairan Indonesia.

Hal ini sesuai pernyataan yang disampaikan oleh Kolonel Bakamla Gontri Nopel, S.Pd., M.A.P., sebagai analis kebijakan ahli madya Bakamla RI.

Dalam kesempatan tersebut, Gontri mengatakan Tim Direktorat Kebijakan Bakamla RI, dalam proses perumusan kebijakan keamanan laut secara nasional selalu melibatkan berbagai unsur untuk mendukung kebijakan yang akan dibuat, termasuk perguruan tinggi.

Setelah melakukan kajian, Bakamla kemudian tertarik berkolaborasi bersama Unhas sebagai perwakilan perguruan tinggi Indonesia timur dalam membantu memberikan saran dan masukan yang diperlukan.

“Sebelumnya kami sudah diskusi dengan perguruan tinggi lainnya, khusus di bagian tengah Indonesia kami menggandeng Unhas untuk melakukan diskusi. Kami tidak salah pilih untuk membangun kemitraan dengan Unhas. Pemantapan isu benua maritim telah melekat di Unhas melalui visi misi, sehingga kami meyakini keterlibatan Unhas sangat diperlukan dalam hal ini,” tandas Gontri.

Mewakili Unhas, Direktur Kemitraan Unhas Ansariadi, SKM., M.Sc.PH., Ph.D. mengatakan, Unhas merupakan salah satu mitra perguruan tinggi yang tepat bagi Bakamla.

Ia mengatakan, jauh sebelumnya Unhas telah menetapkan diri sebagai kampus berbasis benua maritim yang tertuang dalam visi misi. Tidak hanya itu, isu kemaritiman dan keamanan laut juga menjadi isu riset yang dilakukan oleh para peneliti Unhas. (*/rs)