KABARIKA.ID, BONE — Tradisi Massempe masih lestari hingga kini seolah tak lekang di tengah gempuran modernisasi teknologi. Massempe adalah tradisi adu kekuatan kaki yang umumnya dilakukan oleh dua orang pria untuk menjatuhkan lawan, namun tidak diperbolehkan menggunakan tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Permainan rakyat tersebut, kerap dilakukan oleh warga di Kabupaten Bone setiap usai panen padi.
Bahkan tradisi ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu yang dimaksudkan sebagai rasa syukur atas panen yang berlimpah dan sebagai ajang silaturahmi antarwarga dusun.
Sebelum pertarungan dimulai, para jawara kampung mengelilingi arena permainan, sambil bertepuk tangan, sebagai pertanda para jawara tersebut mencari lawan tanding.
Tradisi Massempe ini mirip dengan olahraga pencak silat dan taekwondo, namun dalam pertarungan, para peserta tidak diperkenankan menggunakan tangan, melainkan menyerang dengan menggunakan kaki.
Tradisi Massempe ini dipimpin oleh dua orang wasit sehingga jika salah seorang peserta ada yang berbuat curang, maka kedua wasit cepat bertindak, dengan melerai kedua peserta, dengan cara mendekap peserta, kemudian menjauhkan dari lawannya.
Usai bertarung, para peserta langsung berjabat tangan, dengan dipandu oleh kedua wasit, sehingga ketika acara tersebut sudah bubar, maka tidak ada rasa dendam di antara para peserta.