KABARIKA.ID, JAKARTA — Ada banyak faktor yang bisa melilit masyarakat dari utang, mulai dari alasan kenaikan bahan pangan, cicilan kartu kredit hingga cicilan-cicilan lainnya yang jomplang dengan penghasilan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tidak jarang demi memenuhi kebutuhan tersebut, seseorang harus berutang kepada orang lain hingga lembaga yang bersedia memberikan pinjaman. Lantas bagaimana cara agar hidup bisa terbebas dari utang?

Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini mengatakan pola pikir bebas utang membuat seseorang merasa lebih damai dalam hidup.

“Yang perlu kita ingat ketika mau bebas utang adalah apa yang kita harapkan, yaitu sense peace of mind. Ketika kita mau bebas utang, maka kita perlu memunculkan situasi itu, mengimajinasikan kita berada dalam ketenangan sehingga akan menjadi motivasi kita,” ujar Mike sesaat lalu.

Senada dengan hal itu, Perencana Keuangan One Shild Consulting Agustina Fitria menjelaskan agar mengutamakan melunasi utang konsumtif yang biasanya dipergunakan dalam membeli barang yang nilainya akan turun di kemudian hari dibandingkan utang produktif ynag dipergunakan dalam membeli aset yang nilainya akan bertambah.

Agustina mengatakan utang konsumtif cenderung memiliki bunga yang tinggi disbanding dengan utang produktif.
Agustina juga menambahkan cara lain yang bisa dilakukan agar terbebas dari utang dengan cara menggunakan penghasilan tambahan yang diperoleh dari tempat kerja maupun dari pekerjaan sampingan.

“Misalnya di akhir pekan, dari hobi kita mungkin yang menghasilkan. Jadi, mempercepat pelunasan utang,” terang Agustina.

Perencana Keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho menyarankan agar rasio utang maksimal 30 persen dari total pendapatan.

“Bila ternyata sudah melebihi angka tersebut maka sebaiknya jangan membuat utang baru lagi dulu sampai lunas satu per satu,” tandasnya.