MAKASSAR, BKM — Laboratorium Penyuluhan dan Sosiologi Peternakan (Sosper) Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan praktik lapangan di Desa Banggae, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Praktik lapang yang diikuti 130 mahasiswa dan 10 asisten juga merupakan bentuk program pengabdian masyarakat oleh tim dosen Penyuluhan dan Sosper.
Rombongan tim Laboratorium Penyuluhan dan Sosiologi Peternakan di terima oleh sekretaris Desa Banggae. Sekretaris desa berterima kasih kepada Tim Laboratorium Penyuluhan dan Sosper karena telah memilih desa Banggae sebagai tempat praktik lapang mahasiswa.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan Tim Laboratorium Penyuluhan dan Sosiologi Peternakan berupa pelaksanaan FGD dengan pemerintah setempat dan masyarakat desa. Kegiatan pengabdian masyarakat dikoordinir Kepala Laboratorium Penyuluhan dan Sosiologi Peternakan Fakultas Peternakan Unhas, Dr. Ir. Agustina Abdullah, S.Pt., M.Si., ASEAN Eng. Diawal pengantarnya Agustina menjelaskan bahwa kegiatan praktik lapang mahasiswa ini bertujuan untuk mendekatkan mahasiswa terhadap problem masyarakat peternakan serta untuk mengetahui kondisi masyarakat peternakan.
“Dari hasil pengenalan potensi desa dan pemetaan masalah, ternyata banyak petani yang tidak tergabung dalam kelompok tani/ternak akibatnya kelompok tani/ternak tidak terlalu aktif,” jelas Agustina.
Oleh karena itu, kata dia, pemilihan materi disesuaikan berdasarkan kebutuhan masyarakat di daerah tersebut.
“Kegiatan penyuluhan dan FGD ini sebagai tindak lanjut hasil wawancara beberapa mahasiswa yang melakukan praktik lapang yaitu mengidentifikasi beberapa kendala yang dihadapi masyarakat dalam menjalankan aktivitas bertani/beternak. Oleh karena itu FGD ini diharapkan dapat mengidentifikasi beberapa permasalahan dan mencari beberapa solusinya,” papar Agustina lagi.
Pelaksanaan Focus Group Discusion (FGD) dipandu Prof. Dr. Ir. Sitti Nurani Sirajuddin, S.Pt., M.Si., IPU selaku Kordinator Praktik Mata kuliah Sosiologi Peternakan. Pada kegiatan tersebut dirumuskan beberapa kendala yakni kurangnya pemenuhan nutrisi yang cukup untuk ternak, dan rendahnya keterlibatan masyarakat dalam kelompok tani/ternak sehingga secara kelembagaan kurang berkembang.
Pada pengabdian ini dilakukan demonstrasi cara pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk organik yang dipandu oleh salah satu anggota Tim Laboratorium Penyuluhan dan Sosiologi Peternakan, Ilham Syarif, SPt,MSi. Demonstrasi ini lebih ditekankan bagaimana mengedukasi masyarakat dalam memanfaatkan limbah pertanian sebagai bahan makanan ternak.
“Jerami sebagai limbah pertanian, feces dan urine dari ternak pada dasarnya dapat diolah menjadi pupuk yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh petani,” kata Ilham
Kegiatan ini dihadiri beberapa tokoh masyarakat, ketua kelompok tani di wilayah tersebut dan masyarakat lainnya.
Kepala Desa Banggae Faisal Dg. Sibali mengucapkan apresiasinya kepada rombongan. Ia berharap ke depannya kegiatan serupa dapat dilakukan di wilayah kerjanya.
“Kami sangat terbuka untuk memberi kesempatan kepada Fakultas Peternakan Unhas jika akan melakukan kegiatan pengabdian masyarakat,” katanya.
Ia juga berharap partisipasi warganya bisa meningkat pada kegiatan seperti ini di masa yang akan datang karena dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam bertani maupun beternak. (ars)