KABARIKA.ID, MAKASSAR – Jamaah haji dari seluruh dunia, termasuk jamaah haji Indonesia sedang melaksanakan prosesi wukuf di Arafah. Waktu wukuf dimulai setelah Matahari tergelincir (waktu Zuhur) pada 9 Dzulhijjah atau hari Arafah, pada Selasa, 27 Juni 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selama wukuf, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) melaksanakan khutbah wukuf dan salat berjamaah di tenda utama dan di setiap tenda jamaah yang dilaksanakan oleh para pembimbing ibadah,” ujar juru bicara PPIH pusat, Akhmad Fauzin di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (27/06/2023).
Fauzin menambahkan, khutbah wukuf di tenda utama disampaikan oleh Habib Ali Hasan al-Bahar, Lc, MA, setelah salat berjamaah jamak qasar Zuhur dan Ashar. Usai khutbah dilanjutkan dengan zikir dan doa wukuf yang dipimpin oleh KH. Dr. Aris Nikmatullah.
Sementara itu, sebanyak 238 jamaah haji Indonesia yang sakit, hari ini juga diberangkatkan ke Arafah untuk mengikuti Safari Wukuf.
Kepala Seksi Kesehatan PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah dr. Andi Ardjuna mengatakan, ada 238 jemaah haji Indonesia yang sakit dan disafariwukufkan.
“Hari ini kita memberangkatkan 238 jamaah yang sakit dan dirawat di KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia-red) untuk disafariwukufkan. Mereka terdiri atas 48 jamaah sebagai pasien baring, dan 190 jemaah sebagai pasien duduk,” ujar Ardjuna di KKHI Makkah, hari ini, Selasa (27/6/2023).
Ardjuna menjelaskan, pihaknya telah melakukan proses screening jamaah yang dirawat di KKHI berdasarkan kriteria safari wukuf yang telah ditetapkan. Jamaah yang memenuhi kriteria, disafariwukufkan. Sementara jemaah yang tidak memenuhi kriteria safari wukuf, dibadalhajikan.
“Dari proses screening itu, kita mendapatkan 238 jamaah yang hari ini disafariwukufkan,” jelas Andi Ardjuna.
Andi Ardjuna menambahkan, sejumlah kriteria jamaah sakit yang bisa disafariwukufkan. Pertama, transportable. “Jamaah bisa dibawa dengan sarana transportasi bus menuju Arafah tanpa ada kendala,” ujarnya.
Kedua, hemodinamic. Kriteria ini berkenaan dengan tensi dan tekanan darah jamaah yang stabil, dalam kondisi yang memungkinkan untuk disafariwukufkan.
“Ketiga, tidak terjadi inspeksi akut,” tegas Andi Ardjuna.
Jemaah safari wukuf ini diberangkatkan dari KKHI Daker Makkah. Mereka diberangkatkan dengan 15 bus, terdiri atas enam bus baring dan sembilan bus duduk.
“Untuk bus duduk, rata-rata diisi 25 jamaah. Sementara untuk bus baring, diisi delapan jamaah,” kta Andi Ardjuna.
Setiap bus ada petugas pendamping, terdiri atas satu dokter, dua perawat, satu petugas membantu menyuapi makan jamaah, serta tim pembimbing ibadah.
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, Imran, menambahkan, proses evakuasi dilakukan secara bertahap sejak sekitar pukul 09.00 WIB dari KKHI. Sebelumnya, tim KKHI telah mempersiapkan para jamaah untuk menjalani safari wukuf.
“Sebelum safari wukuf, kita siapkan aspek kebersihan personal jamaah. Mereka yang tidak bisa melakukan bersih sendiri, dibantu perawat dan pendamping jamaah sakit. Ada juga pembimbing ibadah yang membantu niat dan memakaikan kain ihram,” tutur Imran.
Setelah semua masuk bus, jamaah diberangkatkan menuju Arafah secara beriringan. Bus safari wukuf meninggalkan KKHI Makkah sekitar pukul 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 16.00 WIB.
Menurut Imran, setelah menjalani safari wukuf di Arafah, jamaah akan kembali ke KKHI Daker Makkah. Setibanya kembali di KKHI, selanjutnya dilakukan proses asesmen untuk mengetahui kondisi jamaah, apakah terjadi perburukan kondisi atau tidak.
“Kalau ada perburukan kondisi, jamaah tersebut ditempatkan di IGD untuk observasi. Jika stabil akan dialihkan ke ruang perawatan,” jelas Imran.
Safari Wukuf bagi Lansia dan Disabilitas
Direktur Bina Haji Kemenag, Arsad Hidayat mengatakan, tahun ini PPIH Arab Saudi juga mensafariwukufkan jamaah Lansia dan disabilitas.
Mereka adalah jamaah Lansia atau disabilitas yang memiliki keterbatasan dalam pergerakan, sehingga tidak bisa melakukan apa-apa atau memiliki keterbatasan kemampuan fisik berat.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Khalilurrahman mengatakan, mereka diberangkatkan dengan lima bus (kursi duduk) dari lima hotel pada empat wilayah, yaitu: Syisyah (2), Jarwal, Misfalah, dan Raudhah.
“Jamaah safari wukuf Lansia dan disabilitas ini mulai naik bus pada sekitar pukul 10.00 WAS. Selanjutnya mereka diantar menuju Arafah untuk safari wukuf pada pukul 12.00 WAS,” papar Khalilurrahman.
Badal Haji
Khalilurrahman menambahkan, semua jamaah haji yang tidak bisa mengikuti wukuf atau safari wukuf di Arafah, akan dibadalhajikan. Untuk tahun ini, ada sebanyak 359 jamaah yang dibadalhajikan.
“Sebanyak 179 jemaah haji dibadalhajikan karena wafat, 10 di antaranya wafat di embarkasi dan satu jemaah haji khusus. Lainnya, wafat saat dalam perjalanan menuju dan di Arab Saudi,” ujar Khalilurrahman.
“Selain itu, ada 180 jemaah haji yang dibadalhajikan karena dirawat di KKHI dan RS Arab Saudi dan kondisinya tidak memungkinkan untuk disafariwukufkan,” tandas Khalilurrahman. (rus)