KABARIKA.ID, BALIKPAPAN — Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Universitas Hasanuddin, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP mendorong supaya Indonesia berdaulat pangan dan energi karena sumber daya alam itu terbenam bumi nusantara.
Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa besarnya. Cadangan batu baranya nomor tiga di dunia, nikelnya nomor satu di dunia, energi terbarukan nomor satu di dunia.
“Ini kita miliki semua. Karenanya kita harus berdaulat pangan dan energi,” tegas Andi Amran Sulaiman.
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Menteri Pertanian periode 2014 – 2019 di depan awak media setelah memberi kuliah umum di Universitas Balikpapan (Uniba) yang bertajuk “Ketahanan Pangan dan Energi di IKN dan Sekitarnya”.
Kuliah sekaligus bincang-bincang tersebut sangat menarik dan memotivasi para mahasiswa untuk bergerak, mengubah mindset, berkarakter dan bekerja keras.
Acara yang digelar di Conference Room Universitas Balikpapan dipandu oleh Rektor Uniba, Dr. Ir. Isradi Zainal dihadiri berbagai elemen mahasiswa, IKA Uniba. KTNA serta Ketua Ika Unhas Wilayah Kalimantan Timur dr. H. Sofyan Hasdam.
Dengan kekayaan sumber daya alam yang kita miliki itu, lanjut Amran, maka Indonesia sangat bisa mempengaruhi dunia.
Terkait dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur yang saat ini pembangunannya sudah mulai dikerjakan oleh pemerintah, Amran mengatakan bahwa IKN akan menjadi episentrum ekonomi baru Indonesia.
Bahkan, tambahnya, tidak tertutup kemungkinan akan menjadi kiblat ekonomi Asia Tenggara, Asia dan bahkan dunia.
“IKN harus menjadi episentrum ekonomi baru Indonesia. Dan nanti bisa menjadi kiblatnya Asia Tenggara, Asia dan dunia ada di IKN. Ini gagasan yang luar biasa,” tandas Amran.
Kehadiran IKN di Kalimantan Timur memberikan peluang bagi pengembangan industri pangan di wilayah itu. Menurut Amran, masalah pangan kita tidak sulit karena Kalimantan masih memiliki lahan yang luas.
Menurutnya, secara nasional Indonesia mempunyai rawa seluas 27 juta hektare. Jika lahan tersebut digarap dengan baik, bisa menghidupi satu miliar penduduk Indonesia hingga 400 tahun ke depan.
Jumlah penduduk Kalimantan Timur saat ini berjumlah tiga juta orang. Diperkirakan sebanyak 1,5 hingga 2 juta orang akan pindah ke Kalimantan Timur seiring dengan kehadiran IKN, sehingga jumlah penduduk provinsi itu menjadi 5 juta orang.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk sebanyak itu, papar Amran, bisa ditopang dengan 100 ribu hektare lahan yang dikelola secara efektif. “Seratus ribu hektare itu cukup dengan catatan, blending indeksnya naik, tiga kali panen setahun; produktivitasnya naik, pakai bibit unggul,” papar Amran.
Bos Tiran Grup itu menegaskan bahwa Kalimantan Timur harus mandiri dan berdaulat pangan. “Karena kalau kita ambil dari Jawa Timur atau Sulawesi Selatan, biaya angkutnya ditanggung oleh masyarakat dan itu menyebabkan inflasi,” tegasnya. (ruslan)